Kamu Masih Beruntung…Bersyukurlah !!
Gambar : Dokumentasi pribadi
Setiap berangkat kerja saya melewati jalan Gejayan di kota Yogyakarta yang biasanya selalu padat oleh kendaraan yang lewat, tetapi sejak adanya Covid 19 jalannya sekarang terasa sepi sekali walaupun daerah disitu adalah area pertokoan, perhotelan dan tempat lokasi kampus ternama seperti UNJ, Sanata Dharma University, Atma Jaya University dan UGM yang lokasinya tidak terlalu jauh dari jalan Gejayan. Setiap melintas jalan Gejayan saya melihat ada beberapa pengemudi becak yang mangkal di dekat kampus dan hotel yang ada disitu tetapi terlihat lebih banyak duduk dibecaknya sambil tidur-tiduran dan sepengatahuan saya selama melintas disitu belum ada orang yang menggunakan jasanya, mungkin karena perkuliahan sementara diliburkan dan aktifitas bisnis juga banyak yang terhenti sejak adanya Covid 19.
Karena penasaran dan ingin berbagi rejeki , pada saat berangkat kerja saya sempatkan menemui salah satu dari pengemudi becak yang ada. Saya berhenti 100 meter dari lokasi pengemudi becak dan berjalan mendekat. Melihat ada mobil yang berhenti, dari jarak sekitar 50 meter saya melihat pengemudi becak itu melihat saya dengan wajah yang berseri. Dari raut wajahnya saya bisa melihat matanya yang berbinar ada kegembiraan. Setelah bertemu dan berbagi rejeki saya berbincang sebentar dengan pengemudi becak tersebut. Pak Sukardi namanya berasal dari kota Klaten , punya anak 4 orang dan sudah cukup lama menjadi pengemudi becak di kota Yogyakarta. Selama bekerja dan untuk istirahat malam dia tidur di becak yang dibawa dan berteduh dibawah emperan/halaman toko.
Pak Sukardi bercerita sudah tiga hari tidak ada orang yang menggunakan jasanya sehingga tidak ada pendapatan sama sekali. Untuk kebutuhan makannya dia behutang di warung kenalannya atau berharap dari pemberian orang yang mau berbagi , bahkan pernah seharian tidak makan sama sekali dan hanya minum air putih saja. Sejak adanya Covid 19 kehidupannya semakin berat, tetapi dia tetap bertahan di kota Yogyakarta untuk mencari nafkah karena di Klaten juga tidak ada yang bisa dikerjakan. Pak Sukardi tetap berharap ada orang yang mau menggunakan jasanya atau ada orang yang mau berbagi rejekinya dengannya. Dia bercerita, sangat senang sekali kalau ada mobil yang berhenti dan mendekatinya dan berharap ada sesuatu yang bisa dia terima untuk menyambung hidupnya. Mungkin masih banyak orang yang senasib dengan pak Sukardi, seperti : penjual koran dijalanan , para pemulung, penjualan makanan/mainan yang berjualan di sekolah-sekolah, pengemudi ojek online dsb.
Diwaktu yang lain saya mendapat info dari saudara saya yang bekerja di Jakarta baru saja terkena PHK ( pemutusan hubungan kerja ) karena perusahaan tempatnya bekerja sudah tidak ada proyek yang dikerjakan. Ratusan karyawan terkena PHK termasuk saudara saya. Waktu mendengar itu saya ikut prihatin dan tetap menguatkan dia ‘’ Kamu masih beruntung…Bersyukurlah..!! ‘’ karena masih mendapatkan pesangon dan mempunyai tabungan yang cukup untuk hidup beberapa lama sambil tetap berusaha mencarikan pekerjaan baru, karena banyak orang seperti pak Sukardi ( pengemudi becak ) yang untuk makan saja harus berjuang keras dan sampai harus menunggu uluran tangan orang lain untuk bisa makan dan bertahan hidup.
Ada juga saudara saya yang bekerja sebagai pengemudi ojek online yang mengeluh beban hidupnya begitu berat karena susahnya mendapatkan customer yang menggunakan jasanya dan hanya berharap dari pemesanan makanan saja, itupun tidak banyak karena sebagian besar warung makan atau restaurant pada tutup. Pendapatannya tentu saja tidak cukup untuk membiayai kebutuhan rumah tangganya. Masih beruntung ada pemasukan dari usaha tokonya yang tidak terlalu besar. Sedangkan uang pesangon akibat PHK dari perusahaan tempatnya bekerja beberapa tahun sebelumnya sampai sekarang juga belum didapatkan. Mendengar hal itu saya menghiburnya dan berkata ‘’Kamu masih beruntung …bersyukurlah ‘’ karena sampai sekarang masih bisa makan dengan lancar dan masih bisa membiaya hidup keluarga walaupun harus berjuang keras untuk itu. Masih banyak orang-orang yang hidupnya tidak seberuntung kita. Masih banyak orang yang untuk makan sehari-hari saja mengalami kesulitan dan memerlukan bantuan orang lain untuk bisa bertahan hidup.
Pembaca yang hebat…!! ‘’ Covid 19 mengakibatkan jutaan karyawan mengalami PHK dan menjadi pengangguran dan tidak sedikit para pekerja informal yang kesulitan mencari nafkah, terutama mereka yang mengandalkan hidup dari uang yang diperolehnya setiap hari. Mereka adalah orang yang paling berat terkena dampaknya. Dengan tidak ada uang maka mereka tidak bisa makan. Orang-orang seperti itulah yang paling menderita dan memerlukan bantuan dari pemerintah atau orang-orang yang tergerak hatinya termasuk kita semua. Inilah saatnya untuk saling membantu, saling mendukung ,saling berbagi, saling memberi atau anda memilih untuk menjadi egois dan mementingkan diri sendiri tanpa mau mengerti kesulitan dan kesusahan orang lain dari situlah akan terlihat wajah sejati seseorang seperti apa.
‘’ Kamu masih beruntung …bersyukurlah ‘’ itu yang selalu saya katakan kepada keluarga, saudara dan teman-teman kerja yang berinteraksi dengan saya sehari-hari yang walaupun meungkin juga terkena dampak akibat Covid 19 tetapi masih bisa makan dengan lancar dibandingkan saudara-saudara kita yang lain, untuk makan sehari-hari saja mengalami kesulitan apalagi mencukupi kebutuhan hidup lainnya. Oleh sebab itu :
1.Berysukurlah kalau sampai saat ini kamu masih bekerja dan penghasilanmu tidak berkurang, oleh sebab itu berbagilah dengan mereka yang menderita, karena kamu sungguh beruntung bekerja diperusahaan yang tidak memotong penghasilan karyawannya walaupun sebetulnya perusahaan tersebut mengalami kesulitan/kerugian , oleh sebab itu bekerjalah dengan baik dan lebih keras.
2. Bersyukurlah kalau sampai saat ini kamu masih bekerja walaupun penghasilanmu harus dipotong sebagian, agar perusahaan tempatmu bekerja tetap bisa bertahan. Hampir semua perusahaan saat ini mengalami kesulitan/kerugian. Bersyukurlah karena kamu tidak terkena PHK dan masih mempunyai penghasilan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
3. Bersyukurlah walaupun kamu harus mengalami PHK dan tetap mendapatkan pesangon sehingga bisa untuk ditabung atau untuk modal kerja melakukan usaha. Mulailah membuat planning untuk masa depanmu, apakah mau melamar pekerjaan atau membuka usaha sendiri. Tetaplah bersyukur karena kamu masih bisa makan dengan lancar dan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
” Keberuntungan dan kekuatan akan menyertai orang yang selalu bersyukur dan berserah pada Tuhan , walaupun mengalami berbagai masalah dan ujian dalam hidupnya, akan tetap kuat dan mendapat jalan keluar “ karena itu apapun masalah atau kesulitan apapun yang saat ini kamu alami ‘’ tetaplah bersyukur ‘’ dan jangan pernah merasa seolah-olah kamu ‘’ orang yang yang paling menderita ‘’ karena masih banyak saudara-saudara kita yang jauh lebih menderita . ” Salah satu tanda kedewasaan iman adalah mampu bertahan dalam menghadapi kesulitan dan penderitaan serta menjalani hidup dengan, penuh rasa syukur dalam segala situasi. ” Jangan terlalu mengasihani diri sendiri sehingga lupa bersyukur dan membuat kepekaan kita hilang serta tidak peduli terhadap penderitaan orang lain dan hidup hanya memikirkan diri sendiri.‘