Bahagia Itu Sederhana
Gambar : Dokumentasi pribadi
Bahagia itu sederhana . Kalimat yang ringan tapi mengandung arti yang dalam, karena seringkali kita mengukur kebahagiaan dengan kehidupan yang mewah, kesuksesan ataupun hal-hal yang material. Jika kebahagiaan diukur dengan hal tersebut diatas maka sungguh menyedihkan sekali, karena mereka yang hidupnya sederhana dan tidak banyak harta tentu sulit untuk mendapatkan kebahagiaan. Terkadang kita menganggap seseorang yang hidup mewah itu pasti hidupnya bahagia, namum belum tentu juga. Bisa jadi orang yang hidupnya terlihat sempurna justru orang yang penuh dengan kesepian dan kesedihan.
Saya mengenal seorang Bapak yang hidupnya sederhana , pekerjaannya wiraswasta dengan berjualan sambako dan kebutuhan rumah tangga dirumahnya. Istrinya seorang ibu rumah tangga dengan 3 orang anak semuanya laki-laki masing-masing berumur 5 tahun, 10 tahun dan 14 tahun. Saya lihat hidupnya rukun dan tidak pernah saya lihat bertengkar, ibadahnya juga tekun. Anak-anaknya seperti pada umumnya anak-anak yang lain dan menjalani kehidupan sewajarnya bergaul dengan teman-teman sebayanya.
Bapak tersebut rumahnya sederhana dan halaman depan rumahnya dijadikan sebagai warung sembako. Kendaraan yang dimilikinya hanya satu sepeda motor yang dipakai untuk keperluan sehari-hari dan untuk mengantar anak-anaknya ke sekolah. Saya sering berbincang-bincang dengannya apa resepnya sehingga hidupnya bahagia walaupun dengan keadaan yang sangat sederhana. Jawabannya sangat sederhana sekali. ‘’ yang penting keluarga sehat, untuk kebutuhan makan dan pendidikan anak lancar , selalu rukun dengan istri dan anak-anak tidak nakal itu sudah sangat membahagiakan ‘’
Pembaca yang hebat…!! Banyak orang yang mengindentikan kebahagiaan dengan segala sesuatu yang berada di luar kita, seperti harta benda yang dimiliki, seperti rumah yang indah, mobil mewah, penghasilan yang berlimpah , pasangan hidup dan anak-anak yang tampan dan cantik , mungkin anda mengatakan ‘’ betul ‘’ Tapi percayalah bahwa itu tidak akan berlangsung seterusnya. Karena kebahagiaan yang disebabkan hal-hal diluar kita adalah kebahagiaan semu. Kebahagiaan itu akan segera hilang begitu anda berhasil memiliki hal tersebut diatas. Bahkan Anda mungkin akan melirik orang lain yang memiliki barang yang lebih bagus lagi dari yang Anda miliki.
Ada kalimat bijak demikian, ”Keinginan-keinginan yang ada pada manusia-lah yang seringkali menjauhkan manusia dari kebahagiaan.” Kebahagiaan adalah sebuah kondisi tanpa syarat. Anda tidak perlu memiliki apa pun untuk berbahagia. Ini adalah sesuatu yang sudah Anda putuskan dari awal. Coba katakan pada diri Anda sendiri, ”Saya sudah memilih untuk bahagia apa pun yang akan terjadi.” Anda akan merasa bahagia walaupun tidak memiliki harta yang banyak, walaupun kondisi di luar tidak sesuai dengan keinginan Anda. Semua itu tidak akan mengganggu karena Anda tidak menempatkan kebahagiaan Anda di sana.
Kebahagiaan yang hakiki terletak di dalam diri Anda sendiri. Inti kebahagiaan ada pada pikiran Anda. Ubahlah cara Anda berpikir dan Anda akan segera mendapatkan kebahagiaan dan ketenteraman batin. Ada 4 pikiran yang perlu senantiasa Anda tumbuhkan.
- Kebahagiaan adalah rela memaafkan. Tuhanlah Yang Maha Kasih, sementara manusia adalah tempat kesalahan dan kealpaan. Kesempurnaan manusia justru terletak pada ketidak-sempurnaannya. Dengan memahami konsep ini, hati Anda akan selalu terbuka untuk memaafkan orang lain.
- Kebahagiaan adalah selalu bersyukur. Orang yang bahagia adalah orang yang selalu bersyukur dalam segala keadaan, baik itu sedang susah apalagi waktu gembira. Orang yang selalu bersyukur tidak akan terpangaruh oleh situasi apapun yang dihadapinya karena dia percaya segala sesuatu yang terjadi dalam hidupnya tidak lepas dari rencana Tuhan.
- Kebahagiaan adalah tidak membesar-besarkan hal-hal kecil. Selama kita hidup masalah akan selalu ada oleh sebab itu hal-hal kecil tidak usah terlalu dibesar-besarkan. Karena jika kita membesar-besarkannya justru masalah yang kecil akan menjadi besar
- Kebahagiaan adalah Hidup dekat dengan Tuhan. Sebagai orang beriman kita tentu percaya bahwa Tuhanlah sumber kehidupan oleh sebab itu kita harus selalu menjalin hubungan yang dekat dengan sang pemberi sumber kehidupan itu dengan cara tekun dalam ibadah dan doa serta berusaha dengan sungguh-sungguh mengikuti ajaran-Nya
Jika hal-hal terebut diatas Anda lakukan , maka tidak ada lagi istilah hidup ini sulit. Semuanya akan jauh lebih mudah dan kitapun akan merasa lebih bahagia dalam hidup ini dan caranyapun sederhana. Silahkan Anda mencobanya dan nikmatilah kebahagiaan itu.