Belajar dari Ulat

0 Comments


Saya mempunyai hobi berkebun. Salah satu tanaman yang saya tanam adalah pohon sirsak, karena banyak sekali manfaat dari tanaman tersebut. Selain buahnya yang enak kalau dibuat jus, daunnya sangat berguna sekali untuk berbagai macam pengobatan. Tetapi akhir-akhir ini kalau saya amati ternyata banyak daun sirsak yang saya tanam seringkali tidak utuh lagi terutama dedaunan muda yang tumbuh segar, menjadi tak beraturan dan bolong-bolong bahkan habis dan tinggal tangkainya saja. Ternyata setelah saya perhatikan ada hewan yang biasanya berwarna hijau, sehijau dedaunan untuk kamu flase, binatang tersebut adalah ulat. Ada beberapa ulat yang menempel pada daun sirsat yang saya tanam, bahkan ada beberapa yang sudah menjadi kepompong.

Ulat adalah salah satu binatang yang sangat rakus dalam melahap hijaunya dedaunan tanaman yang kita sayangi. Rasa marah yang sangat bila kita jumpai tanaman kesayangan kita telah habis dedaunannya, bahkan hanya tinggal ranting-ranting saja. Sedih dan marah rasanya karena usaha kita terasa terampas begitu saja karena ulah sang ulat. Dibalik kekesalan dan rasa marah, pernahkah kita mencoba untuk melihat atau sedikit tertegun mengernyitkan dahi atas ulah sang ulat tersebut atau sebaliknya kita membunuhnya untuk melampiaskan kekesalan hati, setega itukah? Hasil yang diakibatkan oleh ulah sang ulat memang sangat mengesankan bila dibanding dengan wujud ulat yang lemah dan lunak tubuhnya. Melihat dari akibat yang dihasilkan maka dapat kita katakan bahwa karakter ulat adalah tekun dan pekerja keras dalam menggunduli dedaunan tanaman kita, seakan-akan mereka seperti dikejar deadline dan harus buru-buru untuk menyelesaikan. Hasilnya sangat mengesalkan sekali buat kita, yaitu tanaman yang gundul dalam waktu yang relatif singkat, namun sekali lagi sungguh mengesankan.

Dalam menjalani misinya sang ulat tak membiarkan sedikit waktu terbuang. Sang ulat baru berhenti ketika sampai pada saat yang ditentukan dimana ia harus berhenti makan untuk menuju ke dalam kondisi puasa yang keras. Puasa yang sangat ketat tanpa makan tanpa minum sama sekali, dalam lingkupan kepompong yang sempit dan gelap. Pada masa kepompong ini terjadi sebuah peristiwa yang sangat menakjubkan, masa dimana terjadi transformasi dari seekor ulat yang menjijikkan menjadi kupu-kupu yang elok dan indahnya dikagumi manusia. Sang kupu-kupu yang terlahir seakan-akan menjadi makhluk baru yang mempunyai perwujudan dan perilaku yang baru dan sama sekali berubah.

Haruskah kita membiarkan begitu saja sebuah peristiwa yang sangat indah dan mengesankan ini? Tentu tidak. Sebenarnya kita patut malu bila melihat tabiat ulat yang tekun dan pekerja keras. Ulat seakan tak mempunyai waktu yang terluang dan terbuang sedikitpun. Waktu yang tersedia adalah waktu yang sangat berharga bagi ulat untuk menggemukkan badan sebagai persiapan menuju sebuah keadaan dimana diperlukan energi yang besar yaitu masa kepompong, seakan dikejar-kejar oleh deadline sehingga sang ulat tak pernah beristirahat sejenakpun untuk terus melahap dedaunan. Berpacunya sang ulat dengan waktu, ternyata disebabkan sang ulat telah mempunyai sebuah tujuan yang sangat jernih dan jelas yaitu mengumpulkan semua potensi yang ada untuk menghadapi satu saat yang sangat kritis yaitu masa kepompong, dimana pada masa kepompong tersebut dibutuhkan persiapan yang prima. Datangnya masa kepompong adalah sebuah keniscayaan, maka sang ulat mempersiapkan dengan tekun dan kerja keras untuk menghadapinya.

Pembaca yang hebat..!! mari coba kita berkaca dan mereview diri kita. Adakah semangat yang luar biasa pada diri kita selayaknya ulat yang telah menggunduli dedaunan? Bukankah sebuah masa depan dan tanggung jawab yang begitu beratnya harus kita pikul dan tunaikan? Namun kadang kita terbuai dan masih sering suka bermain-main dan tidak serius dalam mengerjakan segala sesuatu. Seringkali kita masih mengandalkan orang lain ( orang tua, keluarga , saudara, teman, dsb ). Kita kurang keras menempa dan membentuk diri kita menjadi pribadi yang mandiri dan tidak bergantung ke orang lain.” Seringkali kita mudah menyerah jika menemui kesulitan, jika ingin sukses jangan mudah untuk menyerah dan jangan takut untuk selalu mencoba “ karena kesuksesan itu harus diperjuangkan dengan semangat pantang menyerah untuk mencapai apa yang diinginkan.

Masa-masa dalam kehidupan kita sebagai individu atau kelompok, pasti tak akan pernah luput dari masa yang menyenangkan dan kemudian digantikan masa-masa yang sulit, itu adalah sebuah kepastian, sepasti bergantinya musim hujan disongsong oleh musim kemarau yang sering membuat susah. Janganlah kita terlena bahkan kalah dengan hewan yang bernama ulat, yang mempunyai etos kerja unggul dan memiliki pola pandang yang jauh ke depan yang meniti masa depan tersebut dengan ketekunan dan kerja keras, karena masa depan dengan kesulitan dan cobaan itu pasti akan datang dan menghampiri kita, maka persiapan yang matang, ketekunan, dan kerja keras yang mampu menolong kita, bukan dengan kemalasan dan menunda-nunda pekerjaan.

Kehidupan saat ini tidak semakin mudah dan persaingan dalam segala hal berlangsung dengan ketatnya. Dunia bergerak begitu cepat dan banyak sekali perubahan yang terjadi didepan mata kita. Jika kita tidak mempunyai tujuan yang jelas dalam hidup ini dan hanya mengalir saja mengikuti arah angin, maka kita akan tergilas oleh perubahan yang terjadi. Untuk mencapai kesuksesan, segala sesuatunya harus kita persiapkan dengan serius dan sungguh-sungguh agar kita mendapatkan hasil yang maksimal. Kita harus mempunyai planning yang jelas untuk mencapai tujuan yang kita harapkan. ” Untuk meraih kesuksesan tidak cukup hanya dengan bicara, tetapi harus dipersiapkan, bergerak untuk melaksanakan dan diperjuangan dengan semangat pantang menyerah ”  Kebanyakan dari kita mampu berbicara lantang tentang kesuksesan namun ketika melakukannya lebih sedikit dari bicara kita. Jangan bermalas-malasan, sering menunda pekerjaan dan tidak fokus dalam melakukan segala sesuatu. Kita bisa belajar seperti ulat yang mempersiapkan diri dengan serius untuk menjadi kepompong dan akhirnya menjadi kupu-kupu yang indah. ” Kesuksesan seseorang tidak bergantung kepada orang lain, tetapi tergantung kepada dirinya sendiri, sejauh mana mempersiapkan dan memperjuangkan untuk meraih kesuksesan yang diinginkan “

” Kesuksesan seseorang tidak bergantung kepada orang lain, tetapi tergantung kepada dirinya sendiri, sejauh mana mempersiapkan dan memperjuangkan untuk meraih kesuksesan yang diinginkan “

F. Kristiono

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

About

Inspiring Says atau dalam Bahasa Indonesia berarti
“perkataan yang menginspirasi”
adalah suatu web yang berisi cerita bermakna yang memiliki tujuan untuk menginspirasi pembacanya untuk selalu memiliki sikap dan pandangan yang positif dalam menjalani kehidupan.

Selamat membaca.

Regards,
F. Kristiono

Statistik Pengunjung

  • 30,486 Pengunjung