Bukan Rutinitas Tapi Kualitas

0 Comments


Gambar : Dokumentasi pribadi


Beberapa waktu yang lalu ada teman ( sebut saja D ) yang curhat tentang pekerjaannya kepada saya. D bekerja di bagian penjualan. Selama ini D merasa sudah melakukan pekerjaan dengan maksimal , setiap kerja tidak pernah terlambat , aktivitas dalam pekerjaan dilakukan sesuai dengan tugasnya sama seperti karyawan yang lain dibagian penjualan, bahkan seringkali D pulang kerja lebih lambat dibandingkan dengan karyawan yang lainnya. Jika karyawan yang lain pada umumnya jam 16.00 sudah pulang , D selalu pulang diatas jam 17.00. Selama bekerja D mempunyai sikap disiplin, tidak pernah melakukan pelanggaran dan bisa bekerja sama yang baik dengan teman-teman kerjanya. D mengeluh dengan saya kenapa kinerjanya selalu hanya dinilai C ( cukup ) dan bukan B ( baik ) padahal selama ini dia berusaha memberikan yang terbaik dalam pekerjaannya, tidak pernah melakukan pelanggaran dan merasa lebih baik dibandingkan karyawan lain.

Mendengar keluhan D, saya bertanya ‘’ Apakah kamu tahu target penjualan yang diberikan untukmu…?’’ saya bertanya lagi, ‘’ Apakah kamu tahu bagaimana caranya mencapai target penjualan dan apakah sudah selalu melakukan evaluasi terhadap hasil pekerjaanmu selama ini, khususnya hasil dari penjualan yang sudah kamu capai…?’’ Mendengar pertanyaan saya D menjawab ‘’ selama ini saya tidak terlalu mengingat  target penjualan saya walaupun sudah pernah diberitahu atasan saya dan  memang belum menjalankan arahan dari atasan saya begaimana agar mencapai target, saya juga belum pernah mengevaluasi hasil pekerjaan/penjualan saya ‘’ tetapi saya berpikir bahwa dengan bekerja sesuai aturan , disiplin dan bekerja lebih keras dibandingkan karyawan lain harusnya saya dinilai B ( baik ) bukan C ( Cukup ) karena saya merasa lebih baik dibandingkan karyawan yang lain.

Gambar : Dokumentasi pribadi

Saya memberikan penjelasan kepada D bahwa dalam dunia kerja semuanya harus berdasarkan target yang terukur serta harus mempunyai planning atau rencana kerja untuk mencapai target yang diharapkan dan harus selalu mengevaluasi hasil yang sudah dicapai agar kalau target tidak tercapai maka bisa segera dilakukan upaya atau cara untuk mencapai target yang diharapkan. ” Jangan terjebak oleh rutinitas sehingga menghambat kreatifitasmu , tetapi evaluasilah terus menerus apa yang sudah dikerjakan dan lakukan sesuatu yang berkualitas bukan rutinitas. “ Tidak tepat kalau kita merasa sudah melakukan pekerjaan dengan baik tetapi sebetulnya hanya  ‘’ melakukan pekerjaan secara rutinitas saja bukan berdasarkan kualitas, karena rutinitas berbeda dengan kualitas. ” Bekerja berkualitas harus tahu apa tujuannya dalam bekerja , berapa targetnya dan bagaiman upaya mencapai target yang diharapkan. Mendengar penjelasan saya D baru menyadari bahwa selama ini dia hanya bekerja secara rutinitas saja tetapi bukan bekerja dengan berkualitas.

Pembaca yang hebat..!! Rutinitas sudah menjadi bagian hidup kita sehari-hari dan itu terjadi dalam semua bidang , baik dalam pekerjaan, keluarga bahkan mungkin dalam beribadah. Aktifitas yang kita lakukan seolah hanya merupakan kebiasaan saja dan menjadi rutinitas sehar-hari sehingga tanpa di sadari kita sudah terjebak dalam rutinitas serta kita tidak menyadari bahwa seharusnya bukan rutinitas yang kita lakukan tapi kualitaslah yang harus selalu kita upayakan.  Banyak karyawan yang terjebak dalam rutinitas pekerjaannya sehingga tidak menyadari bahwa seorang pimpinan bukan menilai dari rutinitas pekerjaan  yang dilakukan tetapi berdasarkan target yang harus dicapai dan  kualitas pekerjaan yang dihasilkan, karena itu setiap orang harus selalu melakukan evaluasi atas apa yang dilakukan, kalau perlu mencoba sesuatu yang baru di luar kebiasaan. ” Mencoba untuk melakukan sesuatu di luar kebiasaan dan rutinitas akan membuat diri kita berkembang dan menantang diri kita untuk berusaha menjadi lebih baik dari yang sebelumnya “ Banyak karyawan merasa sudah bekerja dengan maksimal padahal seringkali yang dilakukan adalah hanya melakukan pekerjaan secara rutinitas saja dan melupakan target yang diharapkan perusahaan. Jika karyawan bekerja bukan dengan rutinitas saja tetapi mengutamakan kualitas pasti mengetahui tujuan dalam bekerja dan cara mencapai target yg diinginkan.

Gambar : Dokumentasi pribadi

Demikian juga dalam hidup berkeluarga , karena terjebak dengan rutinitas kerja dan kesibukan masing-masing dari anggota keluarga tanpa disadari selama ini interaksi dan komunikasi dalam keluarga sudah jarang dilakukan. Rumah hanya menjadi tempat singgah sementara untuk berkumpul dan beristirahat tetapi bukan menjadi tempat untuk berbagi cerita , bercanda , membangun kebersamaan dan keakraban. Terlebih dengan adanya hand phone ( HP ) yang seolah bisa menggantikan semua itu, sehingga tidak aneh kalau perilaku individualistis menjadi gaya hidup sekarang ini dan banyak keluarga yang tidak harmonis karena interaksi dan komunikasi dalam keluarga tidak berjalan baik karena hanya terjebak dengan rutinitas saja,

Dalam menjalin hubungan dengan Tuhan-pun tanpa kita sadari mungkin kita sudah terjebak dalam rutinitas. Kita sering beranggapan yang penting sudah menjalankan ibadah secara rutin dan sesuai dengan ketentuan yang diajarkan, padahal  Tuhan tidak melihat rutinitas ibadah dari umatnya tetapi  lebih melihat hati dan kesungguhan kita dalam mencari Tuhan. Bukan soal berapa lama kita hidup tetapi bagaimana kita mengisi hari-hari yang kita lalui dapat berguna dan bermanfaat bagi keluarga, lingkungan dan bagi sesama dimanapun kita berada.

Gambar : Dokumentasi pribadi

Dalam hidup ini kita harus berusaha terus melakukan hal yang terbaik, untuk itu agar kita tidak terjebak dalam kegiatan yang rutinitas tetapi berkualitas ada baiknya melakukan hal-hal sbb :

1..Setiap hari berdoa dan mohon bimbingan selalu kepada Tuhan dalam melakukan setiap aktifitas yang akan Anda jalani.

2..Ealuasi kembali kegiatan atau aktivitas yang Anda lakukan selama ini baik dalam keluarga, pekerjaan , beribadah dll.

3..Buatlah perencanaan untuk menentukan target yang ingin Anda capai.

4..Jangan takut untuk berani mencoba walaupun itu memang tidak mudah tetapi bukan tidak mungkin untuk dilakukan.

5..Lakukan evaluasi terus menerus dalam setiap aktifitas Anda agar selalu ada perbaikan dan peningkatan.

6..Berkonsultasilah dengan orang yang tepat atau yang anda percaya jika memang diperlukan.

” Keluar dari rutinitas adalah proses yang berkesinambungan, teruslah berusaha meningkatkan diri menjadi pribadi yang berkualitas dan tidak terjebak oleh rutinitas “ Ingatlah membebaskan diri dari rutinitas adalah proses yang berkesinambungan dan perlu waktu, tetapi Tuhan pasti membuka jalan kepada umat-Nya yang selalu berusaha meningkatkan diri menjadi pribadi yang berkualitas. Tentu untuk mencapai  semua itu harus ada upaya dan usaha dari kita masing-masing . Lebih baik berani melangkah dan mencoba untuk meningkatkan diri menjadi pribadi yang berkualitas daripada hanya tejebak dalam rutinitas saja.   


” Keluar dari rutinitas adalah proses yang berkesinambungan, teruslah berusaha meningkatkan diri menjadi pribadi yang berkualitas dan tidak terjebak oleh rutinitas “

( F. Kristiono )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

About

Inspiring Says atau dalam Bahasa Indonesia berarti
“perkataan yang menginspirasi”
adalah suatu web yang berisi cerita bermakna yang memiliki tujuan untuk menginspirasi pembacanya untuk selalu memiliki sikap dan pandangan yang positif dalam menjalani kehidupan.

Selamat membaca.

Regards,
F. Kristiono

Statistik Pengunjung

  • 30,435 Pengunjung