Kebaikan Itu Menular

0 Comments


Gambar : Dokumentasi pribadi


Ditengah kehidupan yang tidak mudah ini membuat sebagian besar orang berprilaku individualis, sehingga orang tidak peduli lagi dengan keadaan orang lain walaupun itu orang yang dekat sekalipun apakah itu saudara, teman apalagi orang lain yang tidak dikenal. Sebagian orang mungkin berpikir ‘’ kenapa harus mengurusi orang lain, sedangkan urusan sendiri saja sudah cukup memusingkan apalagi ngurusin orang lain pasti lebih memusingkan lagi ‘’ mungkin itu yang ada dalam pikiran sebagian besar orang, dan memang itu wajar-wajar saja. Oleh sebab itu tidaklah mengherankan kalau banyak orang yang berpikir individualistis.

Ditengah kondisi yang demikian ternyata masih ada orang yang mau dan peduli terhadap orang lain dengan melakukan kebaikan yang barangkali tidak terlalu besar nilainya tetapi sangat bermakna bagi yang menerima kebaikan itu. Kebaikan kecil tetapi dilakukan dengan hati yang tulus dan iklas mempunyai arti yang sangat besar bagi yang menerima maupun yang mendengar atau melihatnya dan ternyata ‘’ kebaikan itu menular ‘’.  Betapa indahnya  jika setiap orang mempunyai hati yang tulus untuk mau berbagi kepada orang lain maka dampaknya tentulah sangat luar biasa , dunia ini tentu akan semakin indah, damai dan dipenuhi dengan kebaikan-kebaikan.

Kisah tentang kebaikan yang menular yang saya ceritakan dibawah ini sungguh terjadi dan tidak ada salahnya saya bagikan dengan harapan akan menular ke setiap insan yang membacanya. Anak saya Vani bercerita : Karena belum bisa tidur dini hari sekitar jam 01.00 Pagi , iseng-iseng Vani membuka Instagram story dan melihat story temannya yang bernama Gari yang bercerita singkat melalui storynya, kalau dia habis order nasi pecel lele melalui aplikasi di go food yang tidak seberapa besar nilainya, namun orderannya sengaja dibeli untuk diberikan kepada bapak pengemudi ojek online yang memesan makanan itu. Tidak berapa lama setelah itu Gari bercerita di group WA yang didalamnya ada Vani dan beberapa teman lainnya. Gari bercerita bahwa dia sedang merasa senang sekali karena bapak pengemudi ojek online yang diberikan makanan pecel lele yang harganya hanya sekitar Rp. 20.000 sangat-sangat berterima kasih karena menerima pemberian nasi pecel lele dari Gari.

Setelah Vani, membaca kisah kebaikan Gari di Storynya , tiba-tiba Vani berpikir dibenaknya ‘’  apakah  masih ada orang diwaktu dini hari seperti ini masih membanting tulang mencari nafkah untuk keluarganya ‘’ sedangkan Vani saat itu hanya tidur-tiduran saja dirumah. Maka Vani pun tergerak untuk melakukan hal yang sama seperti yang Gari lakukan. Dipesannya Paket Ayam, burger , kentang dan nasi serta minuman di McDonald’s senilai Rp. 50.000 dengan aplikasi Grab food dan langsung dibayarnya. Order dari rumah di jalan Godean, Sleman dan memesan di McDonald’s disekitar Jl. Solo Yogyakarta dan titik antar Vani tempatkan di sekitar Hotel Easpark yg tidak jauh dari lokasi McDonald’s.

Betapa Vani terkejut ternyata mendapati ada pengemudi ojek online yang memesankan pesanannya padahal waktu itu sudah menunjukkan jam 03,00 pagi. Setelah pesanan selesai dibuat bapak pengemudi ojek online tersebut bertanya ‘’ apakah titik antar sudah sesuai ‘’ Tanpa basa basi Vani langsung menyampaikan ke si bapak ‘’ Pak itu makanannya sengaja saya pesankan untuk bapak, jadi tetap antarkan ke titik antar, namun makanannya buat bapak saja ‘’. Karena takut dikira ‘’ dikerjain ‘’ atau  istilah sekarang ‘’ prank ‘’ si bapak langsung menelphone Vani untuk meyakinkan apakah benar-benar makanan itu untuknya…? Vani meyakinkan sekali lagi bahwa memang benar makanan yang dipesan itu diberikan untuk si bapak.

Mendengar hal itu dengan rasa terharu dan terbata-bata  si bapak mengucapkan terima kasih berkali-kali sambil bercerita singkat bahwa dia adalah seorang petugas Cleaning Service ( CS ) di suatu perusahaan dan bekerja dari jam 08.00 sd 18.00 , setelah selesai bekerja sebagai CS lalu bekerja sebagai pengemudi Ojek online yang terkadang bekerja sampai jam 03.00 atau jam 04.00 pagi dan semua itu dilakukan untuk menghidupi keluarganya. Si bapak bercerita bahwa akhir-akhir ini anaknya selalu minta dibelikan makanan di McDonald’s namun karena keterbatasan uang yang ada si bapak belum mampu menuruti keinginan anaknya.

Pengalaman Vani dengan si bapak pengemudi online sangat membekas sekali dalam diri Vani dan kata-kata yang masih tersimpan terus dalam benak Vani ketika si bapak pengemudi ojek online berkata ‘’ Mbak saya tidak tahu harus berterima kasih seperti apa karena saya tidak kenal mbak, tapi terima kasih sekali mbak , akhirnya anak saya bisa menikmati makanan dari McDonadl’s ‘’. Saat itu juga Vani merasa benar-benar senang dan berterima kasih kepada Gari yang sudah menularkan kebaikan yang mungkin kecil namun sanga berarti bagi orang lain yang membutuhkan.

Pembaca yang hebat…!! ‘’ Kebaikan itu menular, maka taburkanlah kebaikan apapun dan dimanapun kita berada, karena benih kebaikan yang kita tabur itu pasti akan bertumbuh dan menghasilkan buah yang berlipat kali ganda ‘’ karena itu lakukanlah terus kebaikan selama masih ada kesempatan. Kita jangan jangan hanya menjadi penonton saja. Banyak hal-hal kecil yang baik yang bisa kita lakukan untuk orang-orang di sekitar kita. Apakah kita sudah melakukan kebaikan-kebaikan kecil itu ? atau jangan-jangan kita terlalu sibuk dengan urusan kita sendiri sehingga lupa atau tidak tahu atau tidak peka dengan keadaan disekitar kita atau jangan-jangan kita memang tidak mau tahu dengan keadaan disekitar kita ? karena memikirkan kehidupannya sendiri saja sudah cukup memusingkan kepala, ngapain… harus memikirkan orang lain ? mungkin itu yang ada dalam pikiran kita.

“ Jika hatimu tergerak untuk berbuat baik, lakukanlah dengan tulus ikhlas dan jangan ditunda, walaupun itu seolah kecil tapi berharga di hadapan Tuhan dan bermanfaat bagi yang menerima “ Melakukan perbuatan baik tidak harus terlalu banyak dipikirkan. Berbuat baik itu harus dilakukan selama kita bisa. Begitu ada kesempatan berbuat baik segeralah, realisasikan dan jangan tunggu keesokan harinya. Ada satu ungkapan  “Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya”, itu merupakan suatu nasehat yang cukup sederhana serta perlu direnungkan.

Ada beberapa alasan kenapa melakukan perbuatan baik harus terus menerus kita lakukan dengan konsisten  :

  1. Anda tidak tahu kapan akhir kebaikan yang bisa dilakukan.
  2. Kebaikan Anda akan selalu dikenang oleh banyak orang.
  3. Anda akan menjadi teladan bagi keluarga dan orang-orang di sekitar anda.
  4. Kebaikan yang Anda lakukan akan kembali dikemudian hari.  
  5. Akan selalu ada orang yang membutuhkan kebaikanmu.

” Hidup ini singkat, kita tidak tahu sampai kapan menjalani kehidupan ini, tetapi bukan berapa lama kita menjalani kehidupan, melainkan berapa banyak perbuatan baik yang kita lakukan selama kita hidup “ karena itu selama masih ada kesempatan marilah kita berlomba-lomba melakukan kebaikan tanpa pernah merasa puas sedikitpun. Amin… 

“ Jika hatimu tergerak untuk berbuat baik, lakukanlah dengan tulus ikhlas dan jangan ditunda, walaupun itu seolah kecil tapi berharga di hadapan Tuhan dan bermanfaat bagi yang menerima “

( F. Kristiono )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

About

Inspiring Says atau dalam Bahasa Indonesia berarti
“perkataan yang menginspirasi”
adalah suatu web yang berisi cerita bermakna yang memiliki tujuan untuk menginspirasi pembacanya untuk selalu memiliki sikap dan pandangan yang positif dalam menjalani kehidupan.

Selamat membaca.

Regards,
F. Kristiono

Statistik Pengunjung

  • 30,485 Pengunjung