Lebih Baik Bersyukur !!!
Gambar diambil dari : Dokumentasi Pribadi
Beberapa waktu yang lalu saya berkesempatan berlibur dengan keluarga ke kota Batu , Jawa Timur. Kami menginap di salah hotel yang mempunyai taman yang luas sekali. Karena saat itu musim liburan banyak sekali tamu yang menginap di hotel itu. Ada yang datang dengan rombongan besar dan banyak juga yang datang dengan keluarganya. Yang membuat orang senang menginap di hotel tersebut selain tempatnya yang bersih , banyaknya ruang terbuka hijau dan taman – taman yang begitu luas dan dipenuhi berbagai jenis tanaman yang beraneka warna.
Saat pagi hari sekitar jam 09.00 dan cuacanya begitu cerahnya , banyak sekali orang yang berjalan-jalan ditaman , ada yang melakukan kegiatan outbond dan tidak sedikit pula yang menyalurkan hoby photografi dengan latar belakang taman-taman yang ada disitu dengan berbagai tanaman dan bunga bunga yang sedang mekar dengan sangat indahnya. Disalah satu sudut taman ada berbagai bunga mawar yang yang sangat cantik sekali . Ada yang berwarna merah, putih, pink, kuning ada juga bunga mawar dengan berbagai warna menyerupai batik dan mengeluarkan aroma yang harum. Banyak orang yang berhenti untuk memuji sang mawar. Tidak sedikit pengunjung taman meluangkan waktu untuk berfoto di depan atau di samping berbagai tanaman mawar tersebut.
Sementara itu, di sisi lain taman, ada sekelompok pohon bambu yang tumbuh menjulang tinggi dan rimbun daunnya. Jika angin bertiup kencang daun bambu yang rimbun itu bergerak dan mengeluarkan suara yang khas. Karena pohon bambu itu tidak berbunga dan tidak ada yang istimewa maka tidak ada orang yang mendekat dan berfoto dibawah pohon bambu itu dan juga tidak ada yang memuji. Melihat hal itu Dalam hati saya berpikir, kalau pohon bambu itu bisa berbicara mungkin ia akan berkata seperti ini “Hai bunga mawar, aku ingin sepertimu. Berbunga dengan indah, memiliki aroma yang harum dan disukai banyak orang”. Mendengar hal itu mawar tersenyum, “Terima kasih atas pujian dan kejujuranmu, bambu,” ujarnya. “Tapi tahukah kau, aku sebenarnya ingin seperti dirimu,”
Mendengar hal itu Sang bambu keheranan, dia tidak tahu apa yang membuat mawar ingin seperti dirinya. Tidak ada satupun bagian dari bambu yang lebih indah dari mawar. “Aneh sekali, mengapa kau ingin seperti diriku mawar?” “Tentu saja aku ingin seperti dirimu. Coba lihat, kau punya batang yang sangat kuat, saat badai datang, kau tetap bertahan, tidak goyah sedikitpun, saat hujan turun dengan lebatpun engkau malah tampak semakin segar” ujar sang mawar. “Sedangkan aku dan teman-temanku, kami sangat rapuh, kena angin sedikit saja, kelopak kami akan lepas, hidup kami sangat singkat,” tambah sang mawar dengan nada sedih.
Bambu baru menyadari bahwa dia punya kekuatan. Kekuatan yang dia anggap biasa saja ternyata bisa mengagumkan di mata sang mawar. “Tapi mawar, kamu selalu disenangi dan dicari orang. Kamu selalu menjadi hiasan rumah yang cantik, atau menjadi hiasan rambut para gadis, ” kata sang bambu. Sang mawar kembali tersenyum, “ Kamu benar bambu, aku sering dipakai sebagai hiasan, disenangi dan dicari orang, tapi tahukah kamu, aku akan layu beberapa hari kemudian, tidak seperti kamu. “
Bambu kembali bingung, “Aku tidak mengerti,” “Ah bambu..” ujar mawar sambil menggeleng, “Kamu tahu, manusia sering menggunakan dirimu sebagai alat untuk mengalirkan air. Kamu sangat berguna bagi tumbuhan yang lain. Dengan air yang mengalir pada tubuhmu, kamu menghidupkan banyak tanaman. Dengan batangmu yang kuat dan lentur manusia juga menggunakan dirimu untuk membuat tiang rumah, jembatan, meja, kursi, perkakas rumah tangga dan berbagai macam barang” lanjut sang mawar. “Aku jadi heran, dengan manfaat sebesar itu, seharusnya kamu bahagia, bukan iri padaku,”
Bambu mengangguk, dia baru sadar bahwa selama ini, dia telah bermanfaat untuk tanaman lain dan juga bagi manusia. Walaupun pujian itu lebih sering ditujukan untuk mawar sesungguhnya bambu juga memiliki manfaat yang tidak kalah dengan bunga cantik itu. Sejak percakapan dengan mawar, sang bambu tidak lagi merenungi nasibnya, dia senang mengetahui kekuatan dan manfaat yang bisa diberikan untuk makhluk lain.
Pembaca yang hebat…!! setiap mahluk hidup diciptakan Tuhan mempunyai manfaat yang berbeda beda. Sang pencipta menciptakan dunia ini dan seisinya dengan rancangan yang begitu indah dan luar biasa. Satu sama lain diciptakan untuk saling melengkapi dan menciptakan harmonisasi yang indah untuk dunia ini. Hanya seringkali manusia yang serakah merusak keindahan alam ini dengan mengeksplotasi sumber daya alam dengan berlebihan sehingga alam menjadi rusak dan akibatnya menimbulkan bencana banjir, tanah longsor dan sebagainya.
Setiap kita harus bersyukur bahwa kita semua diciptakan dengan sangat spesifik dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing . Kita tidak boleh iri dan cemburu dengan kelebihan orang lain dan juga tidak boleh sombong dengan kelebihan yang kita miliki. Daripada menghabiskan tenaga dan pikiran dengan iri pada kelebihan orang lain, lebih baik bersyukur atas kemampuan diri sendiri. Kita bisa belajar dengan kelebihan orang lain tetapi yang juga tidak boleh kita lupakan adalah kita juga harus mengembangkan talenta yang Tuhan sudah berikan kepada kita. Kita harus terus menerus mengembangkan talenta yang sudah Tuhan berikan agar semakin terasah sehingga berguna tidak hanya untuk diri kita sendiri tetapi juga untuk sesama kita.
Di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna, baik itu secara fisik, emosi atau intelektual. Karena itulah tidak seharusnya seseorang bermegah atau membanggakan diri sendiri atas segala kelebihannya. Tetapi jika kita merasa memiliki banyak kelemahan, tidak seharusnya kita menjadi takut, pesimis dan mengasihi diri sendiri, karena sesungguhnya semua orang pasti punya kelemahan. Dari kesemuanya itu ada satu hal yang harus kita perhatikan yaitu kelemahan bukanlah masalah utama, namun yang terpenting adalah apa yang kita kerjakan ketika kita menyadari bahwa ada kelemahan dalam diri kita.
Adakalanya Tuhan mengijinkan kelemahan terjadi dalam hidup kita, dengan tujuan agar kita belajar rendah hati dan juga untuk menunjukkan kuasaNya atas kita. Sikap hidup menentukan bagaimana orang mampu bertahan menghadapi permasalahan yang dihadapi. Di sinilah diperlukan kedewasaan iman. Salah satu tanda kedewasaan iman adalah mampu bertahan dalam menghadapi penderitaan, kuat menjalani kesulitan hidup dengan rasa syukur.