Miliki Sikap Pantang Menyerah
Gambar diambil dari : Dokumentasi Pribadi
Setiap hari saya selalu melewati jalan raya yang akan menuju ke tempat saya bekerja dan selalu berhenti di perempatan jalan yang ada pengatur lampu lalu lintasnya. Pada saat lampu menunjukkan warna merah, saya selalu melihat seorang bapak berusia sekitar 60 tahun dengan gesitnya berjalan diantara kendaraan yang berhenti untuk menawarkan berbagai koran yang terbit pada hari itu. Dengan semangat dan selalu tersenyum bapak tua itu dengan ramah menawarkan koran kepada setiap pengendara yang berhenti.
Pada mulanya saya tidak berniat membeli koran yang dijualnya karena biasanya saya membaca koran yg ada di tempat kerja. Tetapi semangat bapak tua tersebut sungguh luar biasa, walaupun setiap hari bapak tua itu menawarkan koran kepada saya dan saya tidak membeli korannya. Setiap melihat saya berhenti di persimpangan lampu merah tersebut, selalu tetap saja si bapak tua dengan semangatnya menawarkan koran yang dijualnya. Melihat sikapnya yang pantang menyerah dan wajahnya yang selalu tersenyum, saya akhirnya tergerak untuk membeli korannya, dan akhirnya sekarang setiap hari saya membeli koran yang ditawarkannya. Setiap pagi pada waktu akan berangkat kerja, saya selalu menyiapkan uang seharga koran yang saya beli karena setiap melihat saya melewati jalan itu, si bapak tua langsung menyodorkan koran yang biasanya saya beli.
Di lain kesempatan, suatu hari saya berniat pergi di salah satu mall dan saat itu cuaca sedang panas-panasnya. Waktu saya sedang berhenti di jalan karena pengatur lampu lintas menunjukkan warna merah, saya sungguh terharu melihat sesorang bapak tua yang berjalan dengan tidak normal karena separuh tubuhnya terkena stroke, dengan tangan kirinya membawa kacang goreng dan ditawarkan di sepanjang lampu merah itu. Saya terus mengamatinya dari jauh hingga ia hampir mendekati mobil yang saya kendarai. Cuaca tidak bersahabat yang membakar kulit itu tak menyurutkan semangat bapak tua itu untuk terus mencari uang, walaupun saat itu saya melihat tidak ada seorangpun yang membeli kacang yang dijualnya.
Bapak-bapak tua tersebut diatas adalah petarung yang sebenarnya. Jika melihat kejadian tersebut diatas, jujur saja kadang saya merasa malu karena dalam kondisi yang lebih baik dari mereka, kadang-kadang saya justru bersikap tidak lebih baik dari bapak-bapak tua tersebut diatas. Barangkali tidak hanya saya, mungkin Anda juga mengalami hal yang sama seperti saya. Kita seringkali mudah menyerah dan putus asa hanya karena keinginan atau kemauan kita ditolak oleh seseorang. Kita juga mudah menyerah jika menawarkan sesuatu produk kepada customer kita jika tidak direspon dengan baik. Kita semua bisa belajar dari bapak tua si penjual koran dan bapak tua si penjual kacang diatas, yang mempunyai sikap yang pantang menyerah walaupun dengan segala keterbatasan fisik dan keadaannya.
Kalau saat ini Anda diberikan tubuh yang sehat dan tidak cacat, apakah anda juga mempunyai semangat seperti bapak tua penjual koran dan bapak tua yang terkena stroke tersebut, yang dengan tidak mengenal lelah tetap menawarkan barang dagangan yang dijualnya, walaupun dengan tubuh renta yang tidak sempurna serta dalam kondisi dan cuaca yang tidak bersahabat? Atau apakah justru sebaliknya…..? Walaupun sudah diberi karunia tubuh yang sehat justru ber malas-malasan…? Seberapa sering kita mengeluhkan kondisi yang kita alami walapun sebetulnya kita belum berusaha secara maksimal? Kita belum berusaha dengan sungguh-sungguh tetapi seringkali sudah menyerah.
Pembaca yang hebat..!! hidup dalam dunia ini setiap orang selalu dihadapkan dengan berbagai macam tantangan dan kesulitan. Menghadapi berbagai macam persoalan yang begitu kompleks, kadang-kadang membuat kita bingung. Sepertinya jalan yang kita temui buntu, tidak mengerti lagi apa yang harus dilakukan, tetapi kita harus tetap memiliki sikap yang pantang menyerah.
Untuk memiliki sikap yang pantang menyerah kita harus melakukan 4 hal :
1. Jangan berdiam
Tatkala menghadapi persoalan, janganlah kita diam saja, dan janganlah kita menunggu. Kita harus bertindak, berdoa kepada Tuhan sesuai dengan keyakinan kita dan berseru dengan iman melalui doa. Tuhan mau kita bertindak. Melalui perbuatan atau sikap yang kita nyatakan, Tuhan akan melihat apakah ada iman pada kita. Tuhan mengetahui segala hal tentang kehidupan kita, baik kesulitan, penderitaan, dan kebutuhan kita. Tuhan tidak tertarik dengan masalah kita, tetapi Tuhan sangat tertarik pada iman kita. Tindakan iman kita, dapat menarik perhatian Tuhan kepada kita. “Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.”
2. Tidak terpengaruh oleh keadaan
Banyak kali kita terhenti, terdiam, bingung bahkan sampai putus asa bila kita hanya fokus pada persoalan atau keadaan yang sedang kita hadapi. Ketika kita hanya memikirkan pada besarnya dan beratnya persoalan hidup ini, maka sepertinya tiada jalan keluar lagi yang dapat kita temui. Keadaan itu dapat mempengaruhi membuat kita menjadi lemah tak berdaya, lelah, capek, marah, patah semangat dan kecewa. Hal-hal ini akan menghalangi kita untuk memfokuskan diri pada pertolongan dari Tuhan. Seberat apapun persoalan yang sedang kita hadapi janganlah terpengaruh oleh keadaan, sekalipun itu buruk keadaannya, tetapi percayalah Tuhan akan member jalan keluar selama kita mau berusaha dengan sungguh-sungguh dan berserah kepada-Nya. Doa mampu menutup mata jasmani kita sehingga kita tak mudah terpengaruh oleh keadaan dan kenyataan pahit yang sedang terjadi dalam hidup kita.
3. Tidak malu
Janganlah malu dengan keberadaan, dan status kita. Tuhan tidak pernah pilih kasih untuk menyatakan kuasa-Nya. Tuhan mengasihi semua orang, bahkan ia selalu mencari orang-orang yang miskin, yang menderita, orang sakit, dan orang berdosa, untuk memulihkan hidup mereka. Setiap orang berharga di mata Tuhan dan dikasihi-Nya. Tidak ada yang tersembunyi bagi Tuhan, setiap hati yang mau terbuka kepada Tuhan, pasti dipulihkan-Nya. Jangan terintimidasi oleh keadaan atau keberadaan kita, yang melemahkan iman. Rendahkan saja diri dihadapan Tuhan, akui saja semua keberadaan kita pada Tuhan karena Dia adalah sember pertolongan kita.
4. Tidak menyerah
Iman, membuat kita pantang menyerah, iman memampukan kita berseru tiada henti dalam doa kepada Tuhan. Orang yang pantang menyerah tetap kuat pada pendiriannya, dan tidak putus-putusnya, akan terus menerus berseru untuk mengetuk pintu hati-Nya. Orang yang pantang menyerah, tidak kenal putus asa, sekalipun harus mengetuk pintu Surga selama bertahun-tahun. Sikap yang pantang menyerah merupakan sebuah jalan yang akan membawa kita kepada perbuatan iman untuk menerima pertolongan dari Tuhan. Jangan menyerah, sebab orang yang pantang menyerah dapat menarik perhatian Tuhan. Apapun yang sedang saudara alami saat ini, jangan menyerah, tetap berharap pada pertolongan Tuhan. Karena Dia tidak akan meninggalkan orang yang selalu berharap kepada-Nya. Amin.
Oleh : F. Kristiono
Motivasinya membangun pak…keberanian adlh modal utama utk kesuksesan..dan ttp meminta dan berserah diri kepada alloh semoga di beri kesehatan…aminn
Terima kasih Anonymous yang selalu setia membaca artikel Inspiringsays.com, salam sukses.