Uang & Jabatan Atau Harga Diri & Bernilai
Gambar : Dokumentasi Pribadi
Kalau kita ikuti berita-berita saat ini baik di media televisi, surat kabar ataupun media social ramai sekali mengenai pemberitaan para pejabat pemerintahan baik gubernur, Walikota, Bupati anggota DPR, pejabat pemerintah terkena OTT KPK ( Operasi Tangkap Tangan Komisi Pemberantasan Korupsi ). Karena melakukan KKN ( Korupsi, Kolusi dan Nepotisme ) . Mereka ditangkap KPK karena menerima suap untuk memperkaya diri dan kelompoknya atau melakukan suap karena ingin memeperoleh jabatan yang tinggi.
Sebetulnya apa yang kurang dari mereka ? Uang banyak, harta benda melimpah, jabatan mentereng. Berpendidikan tinggi tidak hanya S1 tetapi ada yang S2 bahkan S3. Kurang apa lagi…? Apakah mereka tidak beragama….? atau apakah tidak punya iman….? Tentu saja mereka punya agama dan orang yang beriman. Yang tidak ada pada mereka adalah kurang bersyukur dan belum punya hikmat dan kebijaksaanaan. Para pejabat yang tertangkap KPK tersebut ingin hidup berkelimpahan dan punya posisi yang tinggi seperti impian banyak orang tetapi melakukan cara –cara yang tidak benar. ” Menjadi orang yang bernilai dan dihargai jauh lebih penting dibandingkan harta berlimpah dan jabatan tinggi yang didapat dengan cara yang tidak terpuji “
Ketika seseorang mulai mengecap manisnya kelimpahan, sangatlah manusiawi jika rasanya ingin lagi dan ingin lebih banyak lagi. Seperti semut mulai mengecap air gula dari pinggir gelas untuk melegakan rasa lapar dan haus, setelah tercukupi apa yang dibutuhkan dia ingin lebih lagi mengecap kenikmatan lebih lagi. Apa yang terjadi??? Si Semut yang sudah kenyang nekad masuk kedalam air gula untuk dapat meraup semuanya. Bukannya nikmat yang didapatkan, si semut yang malang justru tenggelam tak berdaya.
Pembaca yang hebat..!! tidak hanya para pejabat yang korup tersebut, Saya dan Andapun juga bisa bernasib sama seperti si semut yang mati tenggelam karena lupa diri dan tidak pernah merasa cukup. Jangan sampai ingin hidup berlimpah dan tidak kekurangan justru akan membuat TENGGELAM dan TAK BERDAYA??? Jangan sampai KESERAKAHAN membuat kita menjadi BUTA dan KEHILANGAN. Ada yang jauh lebih BERHARGA??? dan lebih BERARTI dalam hidup ini daripada semua hal itu.
” Harta berlimpah, jabatan tinggi dan hidup sukses memang penting, tetapi yang jauh lebih penting adalah mempunyai harga diri dan menjadi orang yang bernilai “ karena itu mempunyai sikap bijaksana dalam perjalanan hidup ini sangat penting, oleh sebab itu kita harus selalu meminta hikmat dan kebijaksanaan dari Tuhan dalam doa kita setiap hari agar dalam menjalani kehidupan ini tidak salah dalam melangkah. Hikmat dan kebijaksanaan sangat penting kita miliki karena berbeda dengan ilmu pengetahuan dan kepandaian/skill yang bisa kita pelajari. Hikmat dan kebijaksanaan adalah karunia yang harus kita minta dari Tuhan. Banyak orang yang berpendidikan tinggi, punya jabatan tinggi bahkan seorang ahli agama – pun bisa terjerat berbagai kejahatan. Mereka hanya mempunyai kepandaian / skll yang bisa dipelajari dibangku pendidikan , membaca buku, mengikuti seminar-seminar, pelatihan-pelatihan dll tetapi belum tentu punya hikmat. Kalau mereka mempunyai hikmat dan kebijaksanaan pasti tidak akan melakukan kejahatan.
Jangan sampai untuk meraih semua itu harus mengorbankan HARGA DIRI dan PRINSIP HIDUP. Ilmuwan terbesar abad 20 ( Albert Einstein ) menulis sepenggal kalimat ““Jangan berusaha menjadi sukses, berusahalah menjadi bernilai” Menurut Einstein orang sukses mengambil lebih banyak (keuntungan) dari kehidupan ketimbang yang ia berikan . Sukses hanya membuat hati seseorang menjadi gembira, , sedangkan orang yang bernilai memberi lebih banyak (keuntungan) kepada kehidupan daripada yang diterimanya, bernilai membuat hati banyak orang gembira. Perasaan yang membuat banyak orang bergembira adalah “kebahagiaan”.Dan itulah tujuan hidup manusia dan yang terutama kita juga harus mempunyai HARGA DIRI dan mempunyai prinsip yang benar dalam hidup ini.
Apa Ciri-ciri orang yang mempunyai harga diri :
1..Self confidence (percaya diri). yaitu menghadapi segala sesuatu dengan penuh percaya diri dan tidak mudah putus asa, menyadari sepenuhnya kelebihan dan kekurangan yang ada pada dirinya. Rasa percaya diri dimanfaatkan untuk bisa mengatasi segala permasalahan yang muncul sehingga tidak mudah putus asa dan bila berhasil juga tidak besar kepala.
2..Goal oriented (mengacu hasil akhir). yaitu ketika ingin melaksanakan sesuatu selalu memikirkan langkah yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan dengan memikirkan segala konsekuensi yang diperkirakan akan muncul serta memiliki alternatif lainya untuk mencapai tujuan tersebut.
3..Appreciative (menghargai). yaitu merasa cukup dan selalu bisa untuk menghargai yang ada disekelilingnya serta dapat membagi kesenangannya dengan orang lain.
4..Contented (puas atau senang). yaitu bisa menerima dirinya apa adanya dengan segala kelebihan dan kelemahanya serta mempunyai toleransi yang tinggi atas kelemahan orang lain. Dia melihat masa depan dengan apa yang ada pada dirinya dan bisa dilakukanya dan bukanya masa depan yang sekedar meniru orang lain.
Ada ungkapan bijak mengatakan “ nama baik lebih berharga dari kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik daripada perak dan emas”. Semua orang tentu berharap punya harta berlimpah dan jabatan yang tinggi , tetapi kita harus sadar bahwa untuk mendapatkan semua itu tidak harus mengorbankan nama baik dan harga diri serta prinsip kebenaran yang harus dijalani ” Mencari kekayaan tidaklah salah, punya jabatan yang tinggi juga tidak berdosa, namun kita perlu merenungkan apakah semua itu berdampak dan menjadi berkat bagi sesama atau hanya untuk kepentingan diri sendiri. “ Semua yang kita miliki di dunia ini pada akhirnya akan kita tinggalkan jika hidup ini harus berakhir karena itu selama menjalani hidup ini alangkah indahnya jika hidup kita dapat berarti dan menjadi berkat bagi sesama. Amin…