Tak Kenal Batas Usia

2 Comments


Gambar : Mbah Asmo sedang berjualan


Beberapa waktu yang lalu saya dengan istri  mengantar mertua lelaki saya ke Dokter syaraf langganannya untuk menjalani pemeriksaan rutin di kaki dan punggungnya. Sampai dilokasi sekitar Jam 09.00 ternyata sudah banyak orang yang antri untuk menunggu pemeriksaan. Sebagian besar pasien yang diperiksa rata-rata berusia lebih dari 50 tahun keatas dan kebanyakan mengalami gangguan di kaki karena cedera dikakinya atau syarafnya terjepit dan  karena pernah mengalami stroke.

Sambil menunggu mertua  saya diperiksa saya mengamati keadaan disekitar dan ada hal yang menarik perhatian saya. Ada seorang Nenek yang berusia lebih kurang sekitar 80 tahun sedang menawarkan berbagai makanan yang ditaruh disebuah kotak plastik ke orang-orang yang sedang menunggu dan juga ke para pasien yang menunggu giliran diperiksa. Makanan yang ditawarkan Nenek tersebut ada pisang rebus, buah jeruk, dan kerupuk yang dibungkus plastik.

Nenek yang berkebaya sederhana dan hanya bertelanjang kaki tersebut dengan gigih dan penuh semangat menawarkan makanan yang dijualnya kepada orang-orang yang ada disitu termasuk juga ke saya. Melihat kegigihan nenek tersebut saya sungguh kagum. Dari yang awalnya tidak tertarik untuk membeli akhirnya saya membeli 2 plastik pisang rebus. Saya lihat sebagian besar yang ada disitu ternyata juga membeli makanan yang ditawarkan nenek tersebut.

Dalam hati saya berpikir, pasti orang-orang yang membeli makanan tersebut karena kasihan dengan si Nenek atau karena kagum dengan kegigihannya menawarkan makanan yang dijualnya. Saya termasuk yang kasihan dan juga kagum kepada kegigihan serta semangat Nenek tersebut . Karena makanan yang dijual tinggal sedikit si Nenek kemudian pergi dan tidak berapa lama kemudian kembali lagi dengan plastik tempat makanan yang sudah penuh kembali. Ternyata si Nenek menyimpan stok makanan yang dijualnya  disuatu tempat yang tidak jauh dari tempat itu.

Karena penasaran saya mengajak ngobrol agar mengetahui keadaannya. Si Nenek setuju dengan syarat, nanti setelah selesai ngobrol saya harus membeli lagi makanan yang dijualnya. Dalam hati saya tertawa… ternyata pintar juga si Nenek..!! Ternyata selain pintar negosiasi si Nenek pintar juga ilmu marketing walaupun tidak pernah belajar kedua hal tersebut, terbukti juga dengan kegigihannya berjualan dan caranya menawarkan makanan yang dijualnya.

Gambar : Dokumentasi pribadi

Dari hasil pembicaraan, ternyata Si Nenek tersebut biasa dipanggal : Mbah Asmo, berusia sekitar 80 tahun. Mbah Asmo sudah lupa tanggal lahir dan tahunnya. Rumahnya sekitar 1 km dari lokasi dia berjualan ditempat sekitar praktek dokter tersebut dan hampir setiap hari berjualan berkeliling dengan berjalan kaki . Mbah Asmo membawa stok makanan cukup banyak dan dititipkan ke orang yang dia kenal dan hanya membawa beberapa macam makanan yang dijual serta ditempatkan dikotak plastik kecil agar tidak berat membawanya. Kalau makanan yang dijual tinggal sedikit Mbah Asmo menambah lagi stoknya

Waktu saya bertanya kenapa sudah tua masih berjualan jawabannya sungguh mengagetkan, ternyata jawabannya :  karena Mbah Asmo “ hatinya suka ‘’ dan dengan berjualan makananan ‘’ tidak bergantung ‘’hidupnya ke anak-anaknya serta    ‘’ bisa memberi ‘’ uang jajan ke cucunya  dan bisa membantu anak-anaknya kalau butuh bantuan. Dan yang penting tetap  ‘’ bersyukur ‘’ bisa berjualan dan diberi kesehatan. Dalam sehari omset penjualannya berkisar antara Rp. 50.000 sd 100.000. dengan keuntungan sekitar Rp. 20.000 sd 40.000 sehari. Sungguh luar biasa..!! Pelajaran hidup yang sangat berharga untuk saya.

Gambar : Mbah Asmo

Pembaca yang hebat…!! Bagaimana dengan Anda…? Apakah Anda masih punya semangat seperti Mbah Asmo tersebut diatas.  Jika melihat kejadian tersebut diatas , jujur saja kadang saya merasa malu karena dalam kondisi yang lebih baik kadang-kadang saya justru bersikap tidak lebih baik dari Mbah Asmo. Kalau saat ini Anda mungkin lebih muda dan diberikan tubuh yang sehat , apakah Anda juga mempunyai semangat seperti Mbah Asmo yang  dengan hati senang dan tidak mengenal lelah menawarkan barang dagangan yang dijualnya walaupun dengan tubuh yang sudah renta. Atau justru sebaliknya….. ? Walaupun sudah diberi karunia tubuh yang sehat Anda justru ber malas-malasan…? Seberapa sering kita mengeluhkan kondisi yang kita alami walapun sebetulnya kita belum berusaha secara maksimal .  Kita belum berusaha dengan sungguh-sungguh tetapi seringkali sudah menyerah. ” Berapapun usia kita, tidak menjadi halangan untuk terus berkarya selama mau berusaha dan terus mencoba, karena berkarya tak kenal batas usia “

Dari pertemuan dengan mbah Asmo Ada pelajaran hidup yang bisa saya petik yaitu :

1..Menyukai pekerjaan saat ini. Apapun profesi dan pekerjaan yang Anda tekuni saat ini nikmatilah itu dan belajar untuk menyukai pekerjaan Anda , walapun mungkin pekerjaan Anda saat ini belum sesuai dengan harapan atau cita-cita Anda. Dengan demikian Anda bisa melakukan peakerjaan dengan baik.

2..Hidup untuk berbagi. Seberapa besarnya gaji atau pendapatan yang Anda peroleh berusahalah untuk mau berbagi, minimal dengan orang tua, keluarga atau saudara Anda. Jangan hanya Anda nikmati sendiri. Karena untuk mau berbagi tidak harus menunggu Anda menjadi kaya terlebih dahulu atau menunggu semua kebutuhan Anda tercukupi. Kita harus berlatih untuk mau mejadi orang yang mau berbagi.

3.. Mandiri. Belajarlah untuk selalu menjadi pribadi yang mandiri dan tidak bergantung ke orang lain, karena masa depan Anda berada ditangan Anda sendiri dan bukan ke orang lain. Demikian juga didalam mendidik anak Anda didiklah dengan jiwa kemandirian.

4..Bersyukur. Kehidupan ini akan selalu berputar kadang diatas suatu saat dibawah. Ada kegembiraan tetapi juga ada kesedihan. Selalu ada dua sisi yang akan terjadi. Tetapi apapun kondisi yang Anda hadapi saat ini tetaplah mengucap syukur. Karena  Tuhan pasti memberikan yang terbaik untuk Anda walaupun mungkin kondisi yang ada kelihatannya tidak sesuai harapan Anda.

Gambar : Dokumentasi pribadi

‘’ Berkarya tak kenal batas usia selama kita masih sehat, bisa berpikir, bisa menggunakan tangan atau kaki  kita pasti bisa menghasilkan karya yang berguna. ‘’ Berapapun usia kita sekarang, kita masih bisa berkarya dan mengasah diri dan jangan berhenti untuk selalu berkarya sampai ajal kita tiba. Usia muda ataupun tua bukanlah merupakan alasan untuk tidak  berkarya. Selama kita masih sehat ,  bisa berpikir, menggunakan tangan atau kaki, pasti bisa menghasilkan karya yang berguna.

‘’ Berkarya tak kenal batas usia selama kita masih sehat, bisa berpikir, bisa menggunakan tangan atau kaki kita pasti bisa menghasilkan karya yang berguna ‘’

( F. Kristiono )

2 Replies to “Tak Kenal Batas Usia”

  1. siang pak Kris …terima kasih motivasi hari ini insyaallah akan saya bagikan ke group yg lain biar saling mengingaktkan dan jadi penyemangat ….semangatttt…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

About

Inspiring Says atau dalam Bahasa Indonesia berarti
“perkataan yang menginspirasi”
adalah suatu web yang berisi cerita bermakna yang memiliki tujuan untuk menginspirasi pembacanya untuk selalu memiliki sikap dan pandangan yang positif dalam menjalani kehidupan.

Selamat membaca.

Regards,
F. Kristiono

Statistik Pengunjung

  • 30,493 Pengunjung