Inspiring Says

Foto : Dokumentasi pribadi

---

Sudah 1 tahun lebih saya bekerja di Kota Makasar. Karena lokasi kerja saya ada di beberapa Mall di kota Makasar ( Mall Panakkukang, Mall Ratu Indah dan Trans Studio Mall ) otomatis aktifitas saya sehari-hari lebih banyak ada di mall-mall tersebut. Bekerja di dalam mall tentu cukup menyenangkan karena bisa setiap hari bertemu dengan berbagai orang dari berbagai lapisan masyarakat. Dari anak-anak, remaja, pemuda sampai dengan  dewasa. Dan tentu saja dari berbagai jenis profesi dari berbagai daerah yang ada di kota Makasar dan sekitarnya. Jika bosan didalam kantor saya sering kali berjalan-jalan di area mall untuk melihat-lihat tenant atau toko-toko yang ada, maupun melihat berbagai kegiatan atau acara yang diadakan pihak mall tersebut.

Karena sudah setahun lebih saya bekerja di mall-mall tersebut diatas, maka banyak juga karyawan di mall tersebut yang saya tahu dan saya kenal, dan salah satunya yang saya kenal cukup baik adalah Ibu Sarinah ( 43 thn ) yang bekerja sebagai cleaning service/petugas kebersihan yang tugasnya berjaga di salah satu toilet di Trans Studio Mall Makasar. Kebetulan toilet tersebut satu lantai dengan lokasi tempat saya bekerja, sehingga sering kali saya bertemu Ibu Sarinah waktu saya akan ke toilet. Ibu Sarinah seorang yang sangat sederhana sekali dan sudah bekerja sebagai petugas kebersihan selama 5 tahun dengan jam kerja dari jam 07.00  s/d jam 15.00. Suaminya bernama Bp. Haris, bekerja sebagai seorang buruh dan mereka mempunyai dua orang anak. Anaknya yang pertama beberapa waktu yang lalu meninggal dunia, dan yang masih ada sekarang seorang anak wanita berusia sekitar 7 tahun bernama Aprilia. Karena belum memiliki rumah sendiri, Ibu Sarinah masih hidup menumpang di orang tuanya di daerah Galesong, Makasar.

Jika melihat kehidupan Ibu Sarinah, saya melihat beliau bukan orang yang berkecukupan bahkan mungkin kekurangan secara ekonomi. Bahkan kalau saat ini handphone ( HP ) sudah menjadi barang yang hampir setiap orang memiliki, ternyata untuk sebuah HP yang paling murah pun Ibu Sarinah tidak memilikinya. Tetapi dibalik kesederhanaan dan segala kekurangannya tersebut, ada satu hal yang sangat saya kagumi dari beliau yaitu “Keramahan dan senyum yang selalu terpancar dari wajahnya, serta ucapan terima kasih yang selalu mengalir keluar dari bibirnya.” Setiap orang yang selesai menggunakan toilet atau keluar dari toilet tempat dia berjaga, selalu dia sapa dengan ucapan “Terima kasih bapak/ibu/kakak/adik.” Ucapan itu selalu muncul dari bibirnya setiap hari selama dia bertugas dengan wajah yang selalu tersenyum. Selama lebih dari 1 tahun setiap saya pergk ke toilet dan dalam sehari bisa 3 atau 4 kali, saya mendengar ucapan terima kasih selalu keluar dari bibirnya untuk setiap orang yang keluar dari toilet, tanpa membedakan usia atau latar belakang orang tersebut. Baik itu pengunjung ataupun karyawan yang bekerja di area mall Trans Studio Makasar. Ibu Sarinah konsisten mengucapkan itu tiap hari. Dia melayani customernya dengan hati yang tulus iklas dan penuh dengan ucapan syukur.

Atas sikapnya itu saya sering kali sharing-kan/infokan kepada karyawan-karyawan dimana tempat saya bekerja, agar mereka juga bisa belajar dari Ibu Sarinah bagaimana melayani dengan senyum, suka cita, dan selalu berterima kasih atas setiap kunjungan customer ke toko. Saya sungguh kagum dengan Ibu Sarinah. Lebih dari 30 tahun saya bekerja dengan lokasi kerja dari satu mall ke mall lain dan di berbagai kota, belum pernah saya menjumpai seorang karyawan yang kebetulan berprofesi sebagai cleaning service, yang mempunyai jiwa yang melayani dengan sungguh-sungguh dan tulus seperti itu. Padahal saya tahu persis hidup Ibu Sarinah secara ekonomi mungkin berkekurangan. Tetapi hati dan sikapnya dipenuhi dengan kekayaan.

Pembaca yang hebat! Bagaimana dengan Anda? Mungkin Anda lebih beruntung dibandingkan Ibu Sarinah secara ekonomi, mungkin sebagai karyawan jabatan anda juga lebih tinggi, mungkin  problem dan masalah dalam keluarga Anda tidak seberat Ibu Sarinah. Tetapi apakah Anda mempunyai hati dan sikap seperti Ibu Sarinah? Hati yang tulus dan bersyukur dalam segala keadaan. Ibu Sarinah, jabatannya memang tidak tinggi, keluarganya juga secara ekonomi  berkekurangan, masalahnya juga tidak ringan karena belum lama anaknya yang pertama meninggal dunia, bahkan mungkin untuk makan sehari-haripun masih kurang. Tetapi seberat apapun masalah yang dihadapinya, pada saat dia bekerja didalam melayani customernya, dia tetap konsisten dan tidak berubah. ”Melayani dengan hati yang tulus dan ikhlas”.

” Dimanapun kamu bekerja dan apapun pekerjaanmu, jalanilah dengan ikhlas, semangat dan penuh rasa syukur, karena pekerjaan itulah yang  saat ini dipercayakan Tuhan kepadamu ”  Apapun profesi cdan jabatanmu saat ini, melayani dengan tulus dan ikhlas tentu hal yang wajib yang harus dilakukan, seberat apapun masalah yang saat ini sedang dihadapi, customer atau pelanggan tidak tahu dan tidak harus tahu masalahmu, sehingga kamub harus tetap memberikan pelayanan yang terbaik yaitu, “melayani dengan hati yang tulus dan ikhlas.” Semua itu bisa dilakukan jika kita mempunyai sikap dan hati yang selalu bersyukur dalam segala keadaan. Kadangkala hal yang buruk diijinkan Tuhan menimpa hidup kita untuk mengajar kepada kita betapa perlunya kita bersyukur. Tuhan juga mungkin mengijinkan kita mengalami kegagalan agar kita tidak lupa diri dan menjadi sombong, bahwa kalau selama ini kita mengalami kesuksesan dan keberhasilan tidak lepas dari campur tangan Tuhan. Sehingga kita akan menyadari bahwa kita adalah pribadi yang penuh dengan kekurangan dan kelemahan. Sebab seringkali kita lupa, bahkan tidak pernah menyadari bahwa Tuhan telah melakukan hal-hal yang indah dan luar biasa bagi kita. Dengan masalah yang terjadi, barulah kita sadar bahwa selama ini Tuhan telah menyatakan kebaikan-Nya kepada kita. Seringkali kita menganggap semua berkat Tuhan itu memang sudah semestinya, hingga lupa untuk bersyukur.

Kita lupa bersyukur untuk kesehatan kita. Lupa bersyukur untuk keluarga kita. Lupa bersyukur umtuk kehidupan pernikahan kita yang manis. Lupa bersyukur untuk pekerjaan kita dan berkat-berkat yang mengalir dalam hidup kita. Kita lupa bersyukur untuk banyak hal. Jadi ketika hal yang buruk terjadi, justru biarkanlah itu menyadarkan kita betapa selama ini kita selalu mengecap kebaikan-kebaikan Tuhan. Bagaimana kehidupanmu saat ini ? Sudahkan bersyukur untuk kehidupan sekarang ini? Adalah baik jika kita mengucap syukur didalam segala keadaan. Jangan sampai hal yang buruk terjadi, baru kita tersadar untuk belajar mengucap syukur untuk anugerah yang sudah Tuhan berikan atas hidup kita selama ini. Amin.

Oleh : F. Kristiono

” Dimanapun kamu bekerja dan apapun pekerjaanmu, jalanilah dengan ikhlas, semangat dan penuh rasa syukur, karena pekerjaan itulah yang saat ini dipercayakan Tuhan kepadamu ” 

( F. Kristiono )