Tuhan Adalah Kekuatanku

20 Comments


Foto : Yovian Kristianto ( Dokumentasi Pribadi )


Minggu, 20 Januari 2019 adalah hari yang tidak pernah akan terlupakan dalam hidup saya dan keluarga saya. Karena tepat jam 13.30 WIB, saat itulah Yovian Kristianto, putra yang saya cintai dipanggil pulang oleh Tuhan. Semua terjadi begitu cepat sekali. Kecelakaan yang dialaminya merenggut jiwanya dan membuat kami sekeluarga begitu terpukul dan diliputi kedukaan yang begitu mendalam.

Berawal dari jam 12.30 WIB, saya masih mengirim renungan harian kepada anak-anak saya, termasuk Yovian. Renungan tersebut sempat dibaca oleh Yovian, tetapi tidak sempat dijawabnya. Jam 14.00 WIB, saya mendapat telepon dari istri saya yang saat itu sedang berada diluar rumah, dan istri mengatakan bahwa Yovian mendapat kecelakaan, tetapi ia memberitahu bahwa kecelakaannya mungkin kecelakaan ringan dan lukanya tidak parah. Saya yang mendengar hal itu cukup khawatir, tetapi tidak ada pikiran atau firasat aneh, sehingga saya hanya menunggu kabar selanjutnya dari istri saya yang saat itu sedang dalam perjalanan ke rumah sakit tempat Yovian berada. Jam 14.30 WIB saya di telepon oleh anak kedua saya, Vania ( kakak Yovian ) yang sudah berada di RS. Ludira Husada. Ia menangis dan mengatakan bahwa Yovian meninggal dunia dan saya diminta segera pulang ke Yogyakarta.

Siang itu saya sedang bekerja dan ada di kota Makasar. Mendapat info dari Vania bahwa Yovian meninggal dunia, saya langsung shock dan badan saya gemetar, serta tidak bisa berpikir lagi karena badan terasa lemas semua. Saya hanya bisa menyebut Tuhan beri aku kekuatan, hambamu tidak kuat dan tidak siap menerima kenyataan ini”. Yang bisa saya lakukan saat itu adalah berdoa dan memohon kekuatan dari Tuhan. Ingin rasanya menangis tapi tidak ada satupun air mata yang keluar. Semua terjadi begitu cepat dan mengejutkan. Yovian, anakku yang begitu ku sayangi dan ku banggakan, dipanggil Tuhan dalam usia yang masih sangat muda 18 tahun 94 hari.

Selesai berdoa, yang saya ingat adalah Pembimbing Rohani saya ( Pdt. Samuel Suwondo ) yang segera saya telepon, dan juga teman kerja yang ada di Yogyakarta, agar bisa menemani istri saya dan Vania yang saat itu sudah berada di RS. Ludira Husada, Yogyakarta. Karena saya tahu saat itu istri saya dan Vania pasti sangat sedih sekali dan dalam kondisi bingung. Ternyata Bp. Pdt. Samuel Suwondo tidak bisa dihubungi. Saya langsung menghubungi pengurus gereja lainnya, Bp. Pdm. Budi Karyanta, yang ternyata juga tidak bisa dihubungi, karena mungkin beliau berdua sedang sangat sibuk atau tidak ada sinyal. Akhirnya, saya hubungi teman gereja, Bp. Yanto, dan puji Tuhan ternyata bisa dihubungi. Saya ceritakan kondisi yang terjadi dan minta tolong disampaikan ke Bp. Pdt. Samuel Suwondo, agar teman-teman di gereja bisa menemani istri dan anak saya, Vania, yang berada di RS. Ludira Husada. Ternyata istri saya juga sudah menghubungi Ibu Pdm. Nety Samuel Suwondo ( istri dari Bp. Pdt. Samuel Suwondo ). Beliau mengatakan bahwa info bahwa Yovian mengalami kecelakaan sudah sampai juga ke Bp. Pdt. Samuel Suwondo, dan hamba-hamba Tuhan yang lain langsung menuju RS. Ludira Husada.

Setelah bisa menghubungi Bp. Yanto, saat itu juga saya naik taxi ke Bandara di Makasar untuk mencari tiket pesawat ke Yogyakarta, dan puji Tuhan mendapat tiket pesawat untuk jam 15.30 dan sampai di Yogyakarta jam 17.30. Bukan kebetulan ternyata anak saya yang pertama, Devina, yang datang dari Jakarta, sampai di Yogyakarta pada jam yang sama, sehingga kami bisa bersama naik mobil jemputan teman-teman kantor saya, ke rumah duka PUKJ. Dari pertama bertemu dengan Devina, dia hanya diam saja dan dalam perjalanan saya berkata kepada Devina, “Nak, semua sudah dalam rencana Tuhan. Kita harus kuat dan saling menguatkan dan Tuhan pasti akan memberi kekuatan. Walaupun pahit, tetapi kita harus percaya Tuhan pasti punya rencana yang indah untuk keluarga kita. Tetaplah bersyukur dalam segala keadaan. Kalau Devina kuat, papa pasti kuat dan kita semua sekeluarga pasti juga akan kuat menerima segala yang terjadi saat ini. Kita semua harus saling menguatkan”. Devina menatap saya, dan kemudian mengangguk sambil tersenyum. Melihat Devina, saya tahu dia juga merasa sangat sedih dan terpukul atas meninggalnya Yovian. Namun kemudian ia membuka mulutnya, dan hal yang dia lakukan adalah bernyanyi :

“Dari semula, tlah Kau tetapkan hidupku dalam tangan-Mu, dalam rencana-Mu Tuhan. Rencana indah, tlah Kau siapkan bagi masa depanku yang penuh harapan. Semua baik, semua baik, apa yang tlah Kau perbuat didalam hidupku. Semua baik, sungguh teramat baik. Kau jadikan hidupku berarti.” Lagu itu lah yang terus dinyanyikan oleh Devina sepanjang perjalanan dari bandara sampai ke rumah duka. Saya pun terus berdoa dan memohon dalam hati, agar Tuhan yang kuatkan keluarga kami dari duka yang mendalam karena kehilangan Yovian yang amat sangat kami cintai.

Sesampainya di rumah duka PUKJ, saya langsung menghampiri Yovian dan tidak pernah berhenti menatap wajahnya yang terbaring di peti mati. Wajahnya tampan, damai, dan seperti sedang tidur.  Tubuhnya bersih hanya ada beberapa luka kecil diatas bibir dan dekat lehernya. Tetapi dari info yang saya dengar, ada luka didalam dadanya yang membuatnya langsung meninggal dunia karena terbentur mobil box yang menabraknya. Dari semalaman, mulai jam 00.00 sampai Senin jam 07.00 WIB, saya duduk didepan peti jenasah menatap wajah Yovian, sambil berdoa dan berulang kali membelai keningnya dan menciumnya dengan lembut untuk melampiaskan perasaan hati saya, betapa besar rasa sayang saya kepadanya. “Selamat jalan anak Papa yang Papa banggakan. Papa bangga mempunyai anak seperti Yovian” . Yovian, anak yang takut Tuhan, setiap pagi sepanjang hidupnya ia tekun berdoa dan membaca Injil, anak yang penuh kasih, anak yang rajin, mandiri, hatinya tulus, sayang dengan orang tua dan saudara-saudaranya, serta disukai dan disayangi teman-temannya.

Selama di rumah duka PUKJ, kami sekeluarga selalu berdoa agar kami sekeluarga diberi kekuatan oleh Tuhan, agar kami semua dapat menjalani kehidupan yang normal terutama setelah pemakaman selesai. Selasa sore, 22 Januari 2019 setelah pemakaman selesai dan setelah sampai dirumah, kami sekeluarga berkumpul dan berbincang-bincang untuk mempersiapkan rencana kehidupan kami kedepan. Sebelum berisitirahat tidur, kami masing-masing berdoa agar Tuhan memberi kekuatan dan penghiburan kepada kami sekeluarga didalam menjalani kehidupan kedepannya.

Rabu pagi 23 Januari 2019, anak saya, Vania, bangun dari tidurnya dan berkata “Papa…Vani merasa ada rasa hangat di hati Vani,  dan Vani merasakan segala kesedihan dan kedukaan yang Vani rasakan hilang semua” . Kami sekeluarga yang mendengar itu terkejut, dan ternyata kami sekeluarga juga merasakan hal yang sama, segala rasa kesedihan dan kedukaan yang kami rasakan sebelumnya hilang begitu saja. Kami memang merasa kehilangan Yovian, tetapi ternyata Tuhan betul-betul berkarya luar biasa dalam hidup kami sekeluarga. Dia menjawab doa kami dengan memberi kekuatan dan penghiburan kepada kami semua, segala rasa duka dan kesedihan kami telah diangkatnya.

Hari itu juga tepat 1 hari setelah pemakaman anak kami Yovian, kami sekeluarga sudah bisa menjalani kehidupan secara normal dan bisa bercanda dan tertawa, seperti pada saat Yovian masih ada bersama kami. Suasana kedukaan yang mencekam dimana baru saja ada anggota keluarga dirumah yang meninggal tidak kami rasakan. Setiap orang yang bertemu maupun berkunjung kerumah kami merasa heran dengan kondisi yang kami alami. Tetapi bagi Tuhan tiada sesuatu yang tidak mungkin, rasa duka dapat Ia digantikan dengan perasaan damai dan suka cita atas pengaharapan dari Tuhan, bahwa Ia yang akan selalu menguatkan kami. Sampai dengan sekarang, kami sudah menjalani kehidupan secara normal. Yovian memang sudah tidak bersama kami lagi, dia sudah bahagia dengan Bapa di Surga. Keinginanannya untuk selalu dekat dengan dengan Tuhan dan keinginannya untuk selalu memuji, menyembah dan memuliakan-Nya sudah terpenuhi, seperti prinsip hidup yang Yovian miliki, “Hidupku adalah milik Tuhan”. Di Surga, kami percaya dia akan selalu berdoa untuk orang-orang yang disayanginya. Kami akan selalu mengingatnya dan belajar dari Yovian tentang kesetiaanya, ketaatannya, kasihnya, ketulusannya, kerajinannya, kemandiriannya serta humor dan candanya yang selalu menyenangkan dan membahagiakan orang-orang disekitarnya. ”SELAMAT JALAN ANAKKU YOVIAN. KAMI SEMUA CINTA & BANGGA DENGAN DIRIMU”. Engkau telah memberi teladan kepada kami semua, bagaimana menjalani hidup ini dengan baik dan taat. Walaupun usiamu tidak panjang, tetapi engkau telah memberikan kenangan yang indah dan manis dalam hidup kami semua.

Pembaca yang hebat! Apapun problem dan masalah yang Anda hadapi saat ini, percayalah, Tuhan YME sanggup menolong dan memberi  jalan keluar dari setiap permasalah Anda. Yang perlu Anda lakukan hanyalah berserah dan percaya kepada-Nya. “Sesungguhnya tangan Tuhan tidak pernah kurang panjang untuk menyelamatkan , dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar.” Tidak ada sesuatu yang tidak mungkin dihadapan Tuhan. Ada jalan keluar dari setiap permasalahan apapun yang anda hadapi saat ini.

Pada kesempatan ini, kami sekeluarga mengucapkan terima kasih kepada Bp/Ibu Pdt. Samuel Suwondo, semua hamba-hamba Tuhan, semua pelayan Tuhan, dan semua jemaat GPDI Hagios Family Sosrowijayan, serta teman-teman kerja yang ada di kota Makasar dan Yogyakarta, tak lupa juga Ibu Tika dan semua tetangga di perumahan tempat tinggal kami di Yogyakarta, serta kepada semua orang yang telah memberikan bantuan baik materiil dan non materiil, serta support dan doanya. Tuhan memberkati kita semua. Amin…

Oleh : F. Kristiono 

Tuhan adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya.

( Mazmur 28 : 7 )


20 Replies to “Tuhan Adalah Kekuatanku”

  1. Saya percaya jika kita mau belajar Setia dan Kasih maka Roh Kudus ada dlm diri kita. Setia kpd iman kita,setia kepada Bapa kita dan mengasihi sesama kita,bahkan mengasihi org yg membenci kita sekalipun, itu pertanda kita sudah membuka hati dan hidup kita untuk Tuhan berkarya atas hidup kita. Biarlah Roh Kudus tetap ada dlm hidup kita dan biarlah Tuhan pakai hidup kita utk karya2Nya.
    Dengan demikian Tuhan tahu apa yg kita butuhkan,serahkan semua dlm tangan Nya dan biarlah Tuhan bekerja utk kita. Kesedihan,kedukaan,keterpurukan pasti akan Tuhan gantikan dg kebahagian dan kedamaian.
    Salom ,
    Tuhan Yesus Memberkati 🙏🙏🙏

    1. Amin….semua yang mbak Titin sampaikan betul adanya, marilah kita belajar untuk selalu bersyukur dalam segala keadaan dan belajar mengerti rencana Tuhan dalam hidup kita. Karena saya yakin Tuhan tahu yg terbaik dalam hidup kita. Tuhan memberkati

  2. Membaca inspiringsays ini semakin menguatkan dan memberi hal yang positif dalam kehidupan.
    (Mazmur 28:7 ) yg luar biasa. Terima kasih Pak F. Kristiono, yang selalu berbagi hal2 yang baik.

  3. Rencana Tuhan sll indah pada waktunya.. . Belum tentu setiap orang bisa menyikapi dgn baik saat duka menyelimuti kehidupan mereka. …tapi melalui tulisan ini saya percaya “Gusti mboten sare” Tuhan tak pernah tidur..

  4. Luar biasa karya Tuhan dan kasih setia Tuhan, senantiasa mendampingi seumur hidup kita. Tuhan Yesus tidak pernah meninggalkan kita dalam segala keadaan kita, dan kita sungguh percaya Yesus sudah menyediakan tempat yang terbaik untuk dik vian disurga

    1. Amin…Terima kasih mbak Romana, Tuhan selalu mengasihi kita selamanya dan tidak pernah meninggalkan kita. Salam buat keluarga, Tuhan memberkati.

  5. Betul mbak Adin “Tuhan tak pernah tidur” dan Dia Tahu yg terbaik dalam hidup kita, yg diperlukan adalah belajar untuk selalu percaya dan berserah kepada Tuhan dalam segala keadaan yang terjadi dalam hidup kita.

  6. Terimakasih Bapak F.Kristiono yang telah menguatkan saya melalui tulisan ini, salam kenal saya tharra, teman kelas Vania waktu di SMA. Lewat tulisan bapak saya kembali disadarkan bahwa selama ini saya terlalu mengandalkan kekuatan sendiri maka saya merasa tangan Tuhan tidak sampai kepada saya. Saya merasa lebih tenang dan sadar bahwa saya harus lebih berpasrah kepada Tuhan. Terimakasih om🙏 sehat selalu om dan keluarga, God Bless

    1. Salam kenal Tharra, Tangan Tuhan selalu terbuka dan telinga Tuhan selalu mendengar terhadap anak-anaknya yang selalu berserah kepadaNya. Saya percaya Tuhan mengasihi Tharra dan saat ini tanganNya terbuka menunggu anak yg dikasihiNya untuk lebih dekat lagi kepadaNya dan Dia juga ingin memeluk denan hangat anak yang dikasihiNya. Tuhan sangat mengasihi Tharra. Semangat dan tetap enjoy ya Tharra, Tuhan memberkati.

  7. Amin…Puji Tuhan ms.Krist..Smg kedepannya sll bahagia dan Damai serta selalu Terberkati oleh Tuhan..pokoknya Doa yang terbaik untuk keluarga mas Krist….Rencana Tuhan sll Indah pada waktuNya.

    1. Amin…Damai sejahtera dan suka cita dari Tuhan Yang Maha Kasih melimpah selalu dalam kehidupan mas Priyo dan keluarga. Tuhan memebrkati

  8. Bapak sangat sayang kepada Yovian tapi ketahuilah Pak…bahwa TUHAN YME lebih sayang kepada Yovian

    Itu sebabnya Yovian lebih cepat berada di sisi Tuhan…

    Terlihat jelas dari tatapan mata & senyuman Yovian menggambarkan kedamaian

    Smg kelak Bapak & Yovian dipertemukan di Surga…

    Disetiap musibah yg datang Tuhan selalu punya alasan agar kita tetap kuat & beriman serta selalu belajar agar bisa naik kelas.

    Smg selalu diberi kekuatan Pak…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

About

Inspiring Says atau dalam Bahasa Indonesia berarti
“perkataan yang menginspirasi”
adalah suatu web yang berisi cerita bermakna yang memiliki tujuan untuk menginspirasi pembacanya untuk selalu memiliki sikap dan pandangan yang positif dalam menjalani kehidupan.

Selamat membaca.

Regards,
F. Kristiono

Statistik Pengunjung

  • 30,356 Pengunjung