Hati-Hati Dengan Jarimu

0 Comments


Gambar : Dokumentasi pribadi


Medsos , satu kata yang mendunia dan tidak bisa dipisahkan dengan warga yang hidup di era milenial ini. Media sosial sudah menjadi gaya hidup setiap orang mulai dari bangun tidur di pagi hari sampai dengan mau tidur  lagi di malam hari, kebanyakan dari kita selalu meng-update medsos. Begitu terbelenggunya kita oleh medsos tidak jarang mengabaikan tugas utama seperti pekerjaan atau belajar. Mulai dari anak-anak sampai orang tua dari berbagai lapisan masyarakat dan berbagai jenis profesi hampir semuanya tidak pernah lepas dari medsos sehingga membuat para penggunanya seolah memiliki dunia sendiri.

Dengan informasi saat ini yang begitu deras bahkan boleh dikatakan berlebihan, diimbangi dengan perkembangan teknologi yang begitu cepat membuat komunikasi antar manusia dibelahan dunia manapun seolah menjadi tidak berjarak. Peran e-mail menggantikan surat menyurat, telephone/fax digantikan dengan mobil phone dan puncaknya adalah kemunculan internet yang mampu menyebarkan informasi dalam hitungan detik mengakibatkan bajirnya informasi dan membuat media sosial menjadi pilihan utama manusia dalam mencari informasi.

Mudahnya informasi yang didapat semestinya akan meningkatkan kualitas hidup manusia karena semakin banyak dan mudahnya informasi yang didapat. Harapannya pengetahuan dan wawasan akan semakin meningkat dan membuat semakin cerdas dan bijak dalam  menjalani hidup ini. Tetapi harapan kadang tidak semanis realita yang ada. Peningkatakan pengetahuan dan wawasan ternyata tidak diimbangi dengan bijaknya pengguna medsos berhati-hati dalam menggunakan jari-jarinya dalam memilah informasi yang benar dan menyebarkannya kembali sehingga mengakibatkan banyaknya pengguna medsos yang harus berurusan dengan hukum.

Tidak hanya pengguna medsos dari kalangan masyarakat bawah, mereka yang berlatar belakang pendidikan tinggi / intelektual, politikus , pejabat, tokoh masyarakat bahkan seorang rohaniawan pun harus berurusan dengan aparat penegak hukum karena tidak hati-hati dalam menggunakan jarinya. Kalau dahulu mulut bisa menjadi alat yang berbahaya untuk menyebar kebencian sehingga ada istilah ‘’ mulutmu harimaumu ‘’sekarang jari bisa lebih berbahaya dari mulut dan mungkin perlu ada istilah baru ‘’ jarimu kehancuran atau kekuatanmu ‘’ Oleh sebab itu ‘’ hati-hati dengan jarimu ‘’

Pembaca yang hebat..!! ‘’ Dalam berkatifitas di media sosial jari kita mempunyai peran yang sangat penting, bisa membawa kehancuran tetapi bisa tetapi bisa juga membawa kebaikan, karena itu bijaklah dalam menggunakannya. ‘’ Kita semua saat ini memang tidak bisa dilepaskan dari media sosial, tetapi kontrol dan pengendalian diri sangat diperlukan. Membaca dengan lengkap dan menyaring informasi dan mengontrol kebenarannya wajib untuk dilakukan apakah informasi tersebut layak untuk di sebar luaskan  . Jangan sampai karena media sosial membuat kita terjerat dalam masalah hukum atau menciptkan keributan yang tidak perlu. Jangan juga kita melakukan aktifitas di media sosial justru akan merugikan pihak lain, apalgi  jika semua itu dilakukan tanpa merasa bersalah dan justru merasa bangga dan bahagia tanpa mempertimbangkan dampak pasca di sebarluaskannya informasi tersebut.

Agar kita menjadi pribadi yang bijak dalam bermedsos ada baiknya perlu mempertimbangkan hal-hal berikut ini :

  • Anda harus menyadari bahwa apapun yang akan dibagikan di medsos akan menjadi konsumsi publik. Oleh sebab itu sebelum dibagikan/disebarkan cek dulu kebenarannya dan pertimbangkan dahulu baik dan buruknya serta manfaatnya dan hindari menyebarkan informasi yang bersifat pribadi / privacy ( nama lengkap, telephone, alamat dan informasi pribadi lainnya ).
  • Gunakan etika dan bahasa yang baik pada saat berinterkasi dengan siapapun di medsos   untuk menghindari salah pengertian dan hal-hal yang tidak diinginkan
  • Jangan pernah terpancing emosi apabila mendapat informasi apapun dari medsos atau menanggapi hal-hal yang dirasa tidak penting atau sibuk memberi komentar-komentar yang justru akan merugikan anda sendiri atau memancing keributan.
  • Anda harus tahu bahwa  niat baik belum tentu efeknya baik, terlebih jika memberikan informasi mengenai situs-situs yang isinya tidak benar ( berisi pornografi, SARA ataupun Hoax ). Karena semakin banyak yang tahu situs tersebut semakin banyak yang akan mengunjunginya/melihatnya.
  • Sesuatu yang aib bukan untuk disebar ( pribadi, keluarga, teman dsb )  atau diketahui oleh umum karena bisa menimbulkan konflik atau masalah dikemudian hari.
  • Hati-hati terhadap akun-akun yang tidak dikenal yang tidak bisa dipertanggunjawabkan dan lebih baik tidak berinteraksi dengan akun-akun tersebut.
  • Manfaatkan medsos untuk menunjang peroses pengembangan diri dan menambah wawasan serta mendukung dalam proses belajar dan pekerjaan dll.
  • Manfaatkan medsos untuk membangun jaringan atau relasi siapa tahu suatu saamempunyai  dapat digunakan untuk mencari pekerjaan dan menjalin kerja sama bisinis dsb.

‘’ Dalam beraktifitas di media sosial perbedaan orang bodoh dan orang bijak hanya ditentukan oleh satu jari, sebab itu control diri, kecermatan dan sikap bijak harus menjadi prioritas utama. ‘’ Perkembangan teknologi dan penyebaran informasi dalam dunia medsos memang tidak bisa kita hindari tetapi kita harus tetap bijak menyikapi semua itu dan mengambil manfaat yang positip sehingga berguna untuk diri kita.

‘’ Dalam beraktifitas di media sosial jari kita mempunyai peran yang sangat penting, bisa membawa kehancuran tetapi bisa juga membawa kebaikan, karena itu bijaklah dalam menggunakannya ‘’

( F. Kristiono )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

About

Inspiring Says atau dalam Bahasa Indonesia berarti
“perkataan yang menginspirasi”
adalah suatu web yang berisi cerita bermakna yang memiliki tujuan untuk menginspirasi pembacanya untuk selalu memiliki sikap dan pandangan yang positif dalam menjalani kehidupan.

Selamat membaca.

Regards,
F. Kristiono

Statistik Pengunjung

  • 30,493 Pengunjung