Pemenang Kehidupan

2 Comments


Gambar : Dokumentasi pribadi


Suatu hari, saya dan sahabat saya berniat membeli majalah di suatu lapak dipinggir jalan. Dijalan itu  ada 2 lapak yang menjual  majalah, koran, dan sebagainya. Ternyata selain saya dan sahabat saya, ada juga beberapa orang yang mempunyai niat sama dengan saya untuk membeli majalah atau koran. Ada yang sekedar hanya melihat-lihat dan membaca saja dan tidak jadi membeli, tetapi ada juga yang melihat-lihat dan membaca akhirnya membeli. Saya dan sahabat saya termasuk yang melihat-lihat, membaca sebagian isinya dan akhirnya membeli.

Dari 2 lapak yang menjual majalah dan koran tersebut, setelah saya perhatikan, cara melayani dan ekspresi dari pemilik lapak atau penjual majalah/koran tersebut  ternyata  berbeda-beda. Pemilik lapak yang satu, sebut saja si A, dalam melayani customernya  cuek sekali dan wajahnya tidak ramah terlebih jika customernya  tidak jadi membeli majalah atau koran yang dijajakan, si A langsung ngedumel sendiri dan berkomentar yang tidak enak didengar. Kalaupun ada customer yang membeli majalah atau koran yang dijual tidak ada ucapan terima kasih keluar dari mulutnya.

Gambar : Dokumentasi pribadi

Pemilik lapak yang ke kedua, sebut saja si B, ternyata mempunyai sikap yang sangat bertolak belakang dengan si A. Si B selalu tersenyum, bersikap sopan dan enjoy dalam melayani customernya. Setiap ada customernya yang membeli majalah atau koran yang dijualnya, ucapan terima kasih selalu terucap dari mulutnya.  Kalaupun customernya tidak jadi membeli majalah atau korannya, si B tetap enjoy, tetap mengucap terima kasih kepada customernya dan senyuman tidak pernah lepas dari wajahnya.

Saya melihat sahabat saya sedang melihat lihat majalah di lapak si A dan bertanya sesuatu  kepada si A. Saya memperhatikan si A dalam menjawab pertanyaan dan melayani sahabat saya  sungguh sangat tidak ramah, cuek  dan kadang kurang sopan, tetapi yang mengherankan, sahabat saya  tetap terseyum, bahkan bersikap sopan kepada penjual itu. Saya lalu bertanya kepada sahabat saya, “Hei. Kenapa kamu tetap baik dan bersikap sopan kepada penjual yang menyebalkan itu?” Sahabat saya  menjawab, “Lho, kenapa aku harus mengizinkan dia menentukan caraku dalam bertindak? Kitalah sang penentu atas kehidupan kita, bukan orang lain.”, “Tapi dia melayanimu dengan buruk sekali,” kata saya sambil masih penasaran dengan sikap sahabat saya.

“Ya, itu masalah dia. Dia mau bad mood, tidak sopan, melayani dengan buruk, dan lainnya, toh itu enggak ada kaitannya dengan kita.  Kalau kita sampai terpengaruh, berarti kita membiarkan dia mengatur dan mempengaruhi hidup kita. Padahal kitalah yang bertanggung jawab atas diri sendiri. Kalau dia berbuat negatif, apakah kita juga harus bersikap negatif…?  Kalau saya akan memilih untuk selalu bersikap positive !!! Coba kamu lihat tadi penjual majalah yang satunya itu ( si B ) dia juga tetap bersikap positive walaupun orang tidak jadi membeli majalah atau korannya.” kata sahabat saya sambil mengakhiri pembicaraan. Mendengar kata- kata sahabat saya itu. Saya mengangguk angguk kepala dan dalam hati berkata : “ Inilah pemenang kehidupan “. Untuk menjadi seorang pemenang kehidupan memang tidak mudah , karena  ” Pemenang kehidupan adalah pribadi yang selalu berpikir positif dan optimis,  sikapnya tidak berubah sekalipun harus menghadapi tekanan, kesulitan dan berbagai masalah yang terjadi dalam hidupnya “ 

Para pembaca yang hebat..!! Dalam menjalani kehidupan ini memang tidak mudah. Berbagai masalah dan kesulitan hidup bisa membuat diri kita mudah terpengaruh oleh keadaan yang terjadi, bahkan kadang tindakan kita kerap dipengaruhi oleh tindakan orang lain kepada kita. Kalau mereka melakukan hal yang buruk, kita akan membalasnya dengan hal yang lebih buruk lagi. Kalau mereka tidak sopan, kita akan lebih tidak sopan lagi. Kalau orang lain pelit terhadap kita, kita yang semula pemurah tiba-tiba jadi sedemikian pelit kalau harus berurusan dengan orang itu. Coba renungkan. Mengapa tindakan kita harus dipengaruhi oleh orang lain? Mengapa untuk berbuat baik saja, kita harus menunggu diperlakukan dengan baik oleh orang lain dulu? Jaga suasana hati. Jangan biarkan sikap buruk orang lain kepada kita menentukan cara kita bertindak! Pilih untuk tetap berbuat baik, sekalipun menerima hal yang tidak baik.

Sebagai orang beriman dalam kehidupan ini kita harus memiliki sikap hidup yang benar. Sikap hidup orang beriman harus berbeda dengan sikap  hidup orang pada umumnya. Jika sikap hidup orang pada umumnya, kejahatan dibalas dengan kejahatan,  sikap  hidup orang beriman adalah kejahatan di balas dengan kebaikan. Jika sikap hidup dunia lebih baik meminta daripada memberi maka sikap  hidup orang beriman adalah lebih baik memberi dari pada menerima.  Tuhan tidak menciptakan kita untuk menjadi manusia yang memiliki sikap hidup seperti pada umumnya.  Tuhan menginginkan agar kita memiliki sikap hidup sebagai pemenang,  hidup yang berharga dan berkenan dihadapan Tuhan. Kita harus selalu berorientasi ke depan dan jangan selalu melihat kebelakang dan harus berani berjuang sampai batas maksimal kemampuan yang dimiliki untuk mencapai apa yang menjadi tujuan kita. ” Pemenang kehidupan seperti seorang pelari yang selalu melihat kedepan dan berjuang sampai batas maksimal kemampuannya untuk mencapai garis finis, tetapi seorang pecundang selalu melihat kebelakang, mudah menyerah dan menyalahkan keadaan “

Mentalitas kita akan menentukan apakah kita akan menjadi pemenang kehidupan  atau kalah dalam kehidupan ini. Oleh karena itu kita perlu membangun mentalitas seorang pemenang yang akan membawa dampak bagi orang-orang disekitar kita, baik dilingkungan keluarga, pekerjaan, dan dimanapun kita berada. Ingatlah  bahwa kita telah ditentukan untuk menjadi pemenang dalam kehidupan ini. Seseorang dengan sikap mental pemenang akan selalu mampu bertahan dalam situasi yang sulit bahkan terus berusaha melakukan yang terbaik dan akhirnya mencapai hasil yang terbaik. ”  Pemenang kehidupan akan tetap kuat dan tenang dalam menjalani bahtera kehidupannya, walaupun harus mengalami hantaman badai, angin kencang, topan, bahkan terjangan ombak yang besar dalam kehidupannya. “ Kalau kita ingin menjadi seorang pemenang maka mulai pandang setiap hal dalam hidup ini dengan cara pandang yang benar. Walaupun hidup tidak selalu berjalan dengan baik, kadang kita mungkin mengalami kegagalan atau pernah jatuh, tetapi jangan pernah menyerah dan menyalahkan keadaan, karena ” seorang pemenang bukanlah seorang yang tidak pernah gagal, tidak ada persoalan atau orang yang sempurna tanpa cela, tetapi orang yang walaupun mengalami kegagalan, mau bangkit dan berjuang terus sampai meraih kemenangan. “ Jadilah seorang ” pemenang kehidupan ” agar hidup ini menjadi berarti dan berguna bagi sesama, amin…

 ” Pemenang kehidupan adalah pribadi yang selalu berpikir positif dan optimis,  sikapnya tidak berubah sekalipun harus menghadapi tekanan, kesulitan dan berbagai masalah yang terjadi dalam hidupnya “ 

( F. Kristiono)


2 Replies to “Pemenang Kehidupan”

  1. Pemenang kehidupan, suatu cerita yang sungguh membangun diri saya dan membuka pikiran saya lebih luas pak 🙂
    Hidup kita, kita yang pilih bukan orang lain, apapun yang Kita lakukan jika itu keinginan kita (hal positif) kenapa harus pikirkan perkataan orang lain 😄 , Makasih pak atas motivasinya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

About

Inspiring Says atau dalam Bahasa Indonesia berarti
“perkataan yang menginspirasi”
adalah suatu web yang berisi cerita bermakna yang memiliki tujuan untuk menginspirasi pembacanya untuk selalu memiliki sikap dan pandangan yang positif dalam menjalani kehidupan.

Selamat membaca.

Regards,
F. Kristiono

Statistik Pengunjung

  • 30,467 Pengunjung